Di masa tua Bapak, bisa dibilang kalau beliau berhasil mendidik dan membesarkan kami. Tentu juga ada andil besar dari ibu di dalamnya.Â
Sampai saat ini, di saat aku dan saudara-saudara sudah bekerja, beliau masih memberikan perhatian kecil kepada anak-anaknya.Â
"Ini buku sejarah Demak, Ndhuk," kata Bapak, sambil mengulurkan dua buku tentang masa kerajaan Demak. Beliau tahu kalau aku memang memiliki hobi membaca. Terkadang menulis juga.
Dengan senang hati kuterima dua buku itu. Tentu aku berterima kasih karena perhatian kecilnya dengan memberikan bingkisan buku untukku.
"Aku sekarang kalau baca nggak bisa lama-lama, Ndhuk," cerita Bapak.
Aku menyimak ucapan Bapak, sambil membuka dan membaca sekilas daftar isi buku.
"Sudah tua, mata sudah nggak bersahabat lagi," ucap Bapak dengan sedikit tersenyum.
Aku menatap Bapak.
"Bapak ke optik, ya. Minta tolong sama Mbak saja. Biar diantar," ucapku.
"Bapak isi waktu dengan banyak baca. Biar nggak jenuh," lanjutku.
Aku sadar, Bapak memang dilanda kesepian, setelah kepergian ibu. Sampai beliau pernah merasa hilang arah.