Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Cerita tentang Anak dan Cerita Anak, Sama ataukah Beda?

4 November 2024   20:43 Diperbarui: 5 November 2024   11:10 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pexels.com/Marcus Aurelius

Istilah Anak, Cerita tentang Anak dan Cerita Anak 

Apa yang terbayang di pikiran kita ketika mendengar kata "anak"? Apa pula yang tergambar di pikiran kita ketika mendengar kata "anak" yang digabung dengan kata "cerita"?

Pertama, istilah "anak" itu memiliki arti yang sangat luas. Semua anak dari bayi hingga duduk di bangku SMA/SMK atau sederajat termasuk anak karena masih ditanggung oleh orang tua dalam kesehariannya. Bahkan ada juga yang berseloroh bahwa seorang ibu pun pada dasarnya juga anak. Salahkah itu? 

Tentu saja kalau dilihat dari ilmu sosial tidak ada salahnya. Makanya ketika kata "anak" disatukan dengan kata "cerita" dan menjadi istilah "cerita anak" terkadang membuat para pembaca atau penulis juga bingung.

Namun yang berkembang di dunia sastra anak, cerita anak merupakan karya sastra yang diperuntukkan bagi anak-anak, mulai dari bayi hingga akhir usia SD. 

Lalu bagaimana dengan anak SMP atau SMA dan kuliahan? Cerita untuk anak usia SMP biasa disebut dengan istilah teenlit atau cerita remaja yang berisi persahabatan, keluarga, dan sebagainya, di masa-masa puber mereka. Tentu isinya sesuai dengan perkembangan usia mereka yang mulai kritis terhadap lingkungan dan mengenal rasa suka terhadap lawan jenis.

Sedangkan cerita anak kuliahan tentu sudah lebih dalam isi ceritanya. Layaknya cerpen-cerpen yang kebanyakan orang baca.

Jadi, cerita anak bukanlah teenlit atau cerpen-cerpen pada umumnya. Bukan menceritakan tentang anak dengan segala aktivitasnya. Jika hanya menceritakan anak, maka nanti akan muncul alur yang kurang pantas jika ditampilkan dalam cerita anak.

Segmen pembaca cerita anak adalah anak-anak. Kita harus sepakat tentang hal ini, setelah tahu kalau ada cerita khusus yang peruntukannya bagi remaja maupun dewasa.

Pentingnya Cerita Anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun