Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Warna-warni Komunikasi antara Pendidik dan Orang tua Peserta Didik, Bagaimana Menyikapinya?

17 September 2024   16:20 Diperbarui: 17 September 2024   16:25 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua peserta didik ketika menyekolahkan anak-anaknya, sudah pasti memasrahkan atau mengamanahkan segala hal kepada pendidik, selama berada di lingkungan sekolah. Sebagai orang yang mendapatkan amanah untuk melayani peserta didik, maka pendidik dituntut bisa berkomunikasi dengan orang tua peserta didik. Komunikasi harus dipelihara dengan baik.

Namun saat berkomunikasi tersebut, layaknya berkomunikasi dengan sesama manusia, pasti menemukan permasalahan. Saya yakin kalau semua pendidik mengalami masalah itu, hingga terjadi sedikit kesalahpahaman.

Beberapa yang menjadikan komunikasi seakan tak berjalan sebagaimana mestinya misalnya masalah jam pulang siswa. Ini menjadi masalah yang seakan remeh, tapi kalau terlalu sering, juga menyebabkan ketidaknyamanan dalam proses pembelajaran.

Saat sosialisasi program sekolah, pihak sekolah, baik melalui Kepala Sekolah maupun pendidik yang bersangkutan, sudah pasti mengemukakan dan menyatakan jadwal, mulai dari awal pembelajaran sampai jam kepulangan, selain kegiatan lainnya yang menunjang untuk kemajuan sekolah dan prestasi peserta didik tentunya.

Kepala Sekolah tempat saya menekankan kepada orang tua peserta didik, "Kepulangan siswa setiap hari sesuai dengan jadwal yang sudah dibagikan oleh masing-masing guru kelas ya, Ibu-bapak sekalian. Jadi, kalau guru tidak mengumumkan jam pulang sekolah, maka para siswa pulang sesuai jam di jadwal. Kalau ada sesuatu hal dan menyebabkan siswa pulang lebih awal, maka akan dikomunikasikan oleh masing-masing guru kelas."

Kurang lebih itu sudah disampaikan secara lisan dan terbuka dalam kegiatan sosialisasi program sekolah. Bahkan sebelumnya, melalui grup pada sebuah aplikasi media sosial, pendidik sudah men-share jadwal lengkap, baik jadwal pembelajaran dan pulangnya pukul berapa.

Apa yang ditemukan oleh para pendidik dalam keseharian? Di sekolah saya, tetap saja ada orang tua yang bertanya kepada Pendidik, "Bu, hari ini pulang jam berapa?" Pertanyaan itu diajukan baik secara pribadi maupun grup.

Ketika saya menuliskan pengalaman ini, saya ingat dari sebuah postingan seorang Psikiater ternama di akun sosial medianya bahwa di sekolah tempat anaknya juga ada saja pertanyaan serupa. Itu di sekolah yang jelas-jelas sudah favorit dan orang tuanya punya kesadaran tinggi atas jadwal pelajaran anak-anaknya.

Saat mendapatkan pertanyaan jam pulang sekolah dari orang tua peserta didik, jujur saja, kalau saya rasanya prihatin sekali karena orang tua tak memerhatikan pengumuman yang disampaikan oleh guru atau Kepala Sekolah. Sudah jelas jika dalam jadwal tercantum jam pulangnya, kenapa masih ditanyakan juga.

Saya sendiri juga seorang ibu yang memiliki anak usia sekolah. Saya paham kalau anak-anak zaman sekarang ini lebih banyak yang diantar jemput saat sekolah. Tak seperti zaman dulu, anak-anak benar-benar dilepas untuk mandiri. Mereka pulang dan berangkat sekolah sendiri. Artinya tanpa merepotkan orang tua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun