"Kenapa Ibu lama?" Sambutmu dengan tanya dan air mata. Senyum dan belaiku tak juga meredakan tangismu. Kubiarkan kau tersedu di pelukku.
Berpisah dalam waktu lama. Bersua sejenak. Itu jalan yang kita pilih. Untuk masa depan yang cerah.
Kau 'kan mengerti bahwa tangis dan pengalaman akan menguatkanmu. Kan menjadi hal berharga bagimu, kelak. Bersabarlah
Jarak antara kita 'kan membuat kita saling rindu. Saling menyadari, bahwa keberadaan seseorang akan sangat berarti kala mereka saling jauh.Â
Yakinlah, doaku 'kan menyertaimu, di manapun dan kapanpunÂ
___
Branjang, 4 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H