Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Seri Belajar Agama Lagi di Bulan Ramadan (6)

16 Maret 2024   13:50 Diperbarui: 16 Maret 2024   13:55 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot salah satu pemateri Pesantren Ramadan dalam PRV GK. Dokpri 

Dalam Islam, selalu menekankan pada aspek kebersihan dan keadaan suci. Mandi merupakan salah satu dari cara menjaga kebersihan diri dan sekaligus mensucikan diri dari najis.

Mandi atau al-ghuslu artinya menuangkan air ke seluruh tubuh. Sedangkan secara istilah al ghuslu adalah menggunakan air yang suci untuk seluruh badan dengan tata cara tertentu dengan syarat-syarat. Ada juga yang menyebut mandi atau al ghuslu juga dengan kata janabah yaitu mandi karena melakukan hubungan suami-istri, haid, dan nifas (bagi wanita) serta masuk Islam.

Untuk melakukan mandi janabah atau al ghuslu tata caranya yang pertama niat. Semua hal yang dikerjakan manusia akan ditentukan oleh niat. Oleh karenanya saat dalam keadaan kotor makan harus niat untuk bersuci terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan mencuci kedua tangan, mencuci farji/kemaluan, berwudhu seperti wudhunya orang yang akan menunaikan shalat, menyiramkan air ke kepala hingga ke dasar kulit, menyiram badan mulai dari sebelah kanan, membasuh dan membilas kepala tiga kali dan meratakan ke seluruh tubuh dan mencuci kaki dengan mendahulukan kaki kanan disusul kaki kiri.

Setelah mandi janabah maka bisa menjalankan ibadah shalat, termasuk shalat tarawih jika masuk bulan Ramadan. Keutamaan shalat tarawih antara lain dihapuskannya dosa-dosa yang telah dilakukan dan pahala shalatnya seperti seseorang yang melakukan shalat semalam suntuk. 

Sungguh Allah Maha Rahman, dengan shalat tarawih ada jaminan dosa dihapus dan nilai shalatnya seperti shalat semalam suntuk. Namun tentu bukan sembarang shalat yang bisa menghapus dosa dan bernilai pahala tinggi seperti yang saya paparkan tadi. Shalatnya harus khusyuk dan tuma'ninah, dikerjakan dengan memahami semua makna dalam setiap bacaan shalat serta perilakunya selalu berhati-hati.

Allah memang Maha Rahman dan sangat dekat dengan makhluk ciptaan-Nya, sesuai QS Al Baqarah ayat 186. Allah akan mengabulkan doa yang dipanjatkan kepada-Nya, entah itu langsung dikabulkan atau menunggu waktu yang tepat. Jika harus menunggu maka manusia harus bersabar. Jangan lupa untuk berbakti kepada kedua orang tua karena jika orang tua ridho maka Allah akan ridho juga kepada kita. Murka Allah pun tergantung pada murka orang tua.

Ada baiknya untuk selalu berlaku shalih kepada orang tua baik ketika masih ada maupun telah tiada. Itu adalah bentuk kecintaan terhadap kedua orang tua.

___

Branjang, 6 Ramadan 1445 H/16 Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun