Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petualangan Bersama Layang-layang Biru

9 Desember 2023   14:28 Diperbarui: 9 Desember 2023   14:51 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dari mana kalian ini? Kenapa bisa sampai desa Permen, tempat tinggalku?"

Momon menceritakan kepada manusia permen itu dan menanyakan di mana bisa membeli nasi di sekitar tempat mereka berada.

"Kalian di sini tidak bisa mendapatkan makanan seperti yang kalian santap setiap hari. Hanya ada bahan permen. Pasti tidak bisa menghilangkan lapar kalian."

Terpaksa malam itu mereka menahan lapar. Mereka berharap esok pagi tidak hujan dan bisa bermain layang-layang dan memutuskan benang layang-layang agar bisa pulang ke rumah masing-masing. Itu nasehat dari manusia yang berbincang dengan Momon. Nasehat itu diberikan setelah Manusia Permen itu mengamati layang-layang Aya.

"Jika kalian ingin kembali ke desa kalian, mainkan layang-layang itu dan putuskan benangnya," nasehat Manusia Permen.

"Kalau layang-layang tidak putus, kalian akan dibawa berpetualang ke tempat-tempat yang tak pernah kalian temukan di desa kalian," lanjut Manusia Permen.

Keesokan paginya, langit cerah. Aya dan teman-teman gembira karena tak lama lagi akan bermain layang-layang. Gunung yang kemarin membuat mereka takjub, kini terlihat agak basah karena hujan semalam.

"Suatu saat kita akan mengenang tempat ini," ucap Aya.

"Iya. Benar kamu, Ya! Kita cukup mengenang. Kalau saja kita membawa HP, pasti bisa memotret tempat kita berpetualang kita kemarin."

"Hahaha. Kan kita nggak punya rencana seperti ini," sahut Momon.

Mereka berlarian sambil menunggu angin yang akan melambungkan layang-layang mereka. Saat angin berhembus, Momon beraksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun