"Toloooong! Tolong aku!" ucapnya berulang kali.
Mau tak mau aku mencari sumber suara itu. Sementara suara minta tolong terus kudengar.Â
Aku terbang ke sana kemari. Aku meneliti dan terus mencari sumber suara. Setelah kuamati, sumber suara ternyata dari arah sungai.
Ada Semut Kecil hanyut di sungai. Tubuhnya timbul tenggelam. Aku merasa kasihan melihatnya. Kalau dia tak segera ditolong, pasti akan tenggelam dan mati.
"Hai, Semut Kecil! Tunggu sebentar ya! Aku akan menolongmu!"
"Iya! To--long aa--ku, Mer--pa---ti Pu---tih," ucapnya lemah.
Aku menengok ke kanan-kiri. Tak kulihat teman-teman lain. Aku memikirkan, bagaimana cara menyelamatkan Semut Kecil itu.
Saat kebingungan, aku melihat daun yang ada di dahan pohon. Aku petikkan satu helai daun. Daun itu jatuh di sungai. Tapi ternyata jatuhnya cukup jauh dari Semut Kecil berada.
Pelan-pelan aku memetik daun lagi. Kuusahakan agar daun itu tak jatuh ke sungai lagi.Â
Klik.
Daun itu akhirnya berhasil kupetik dan tetap berada di paruhku. Segera aku terbang dan menuju tempat di mana Semut Kecil berada. Lalu kujatuhkan daun itu ke arah Semut Kecil.