Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menyelamatkan Ibu

23 September 2023   12:26 Diperbarui: 23 September 2023   12:34 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: balisafarimarinepark.com

Aku berjalan pelan, menyusuri jalan beraspal yang mulai mengelupas di beberapa bagian. Dulunya kata Ibu jalanan masih berbatu atau ditumbuhi rerumputan. Kemudian manusia mulai membangun jalan beraspal untuk memperlancar perjalanan mereka ke kota sebelah.

Kutengok ke kanan-kiri, berharap ada manusia baik yang bisa membantuku. Tadi, saat mau ke sungai, tiba-tiba saja Ibu terperangkap. Ya, ada manusia jahat yang membuat perangkap. Kata Ibu, mereka itu menangkap hewan-hewan di hutan tempat kami tinggal.

Dari cerita Ibu, tak hanya hewan herbivora saja yang ditangkapi. Hewan buas seperti Paman Harimau, Paman Singa yang ditangkapi sebelumnya.

"Untuk apa manusia menangkapi Paman, Bu?" tanyaku. Aku berpikir kalau menangkapi kami yang herbivora mungkin tak begitu berbahaya. Tetapi kalau sampai Paman Harimau dan Paman Singa ditangkap, bukankah itu sangat berbahaya bagi manusia?

Mendengar pertanyaanku, Ibu menjawab, "Mereka akan menjual hewan tangkapan ke negara lain".

"Menjual? Kok aneh, Bu!"

"Iya. Hewan-hewan dijual. Entah untuk dipelihara sendiri, diambil kulit dan sebagainya".

"Masak sih, Bu? Bukankah hewan seperti kita atau bahkan Paman Harimau dan Paman Singa 'kan bisa melawan manusia".

"Kamu belum ngerti, Nak. Manusia menangkap hewan itu menggunakan alat. Kalau dengan tangan kosong, pasti kita bisa lari. Paman Harimau dan Paman Singa bisa menerkam manusia".

"Lalu alatnya apa, Bu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun