Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Untukmu (yang Jauh di Sana)

30 November 2022   20:13 Diperbarui: 30 November 2022   20:27 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana untuk menemuimu di akhir pekan ini ternyata tak bisa terwujud. Maafkan aku. Bukan karena kutak mengharap pertemuan itu. Bukan! Sama sekali aku tak berpikir untuk mengingkari janji. 

Setiap bulan sekali kita memang biasa bercengkerama. Mendengar cerita-ceritamu sangat kunantikan. Ya, suaramu selalu membuatku kangen.

Kau tahu sendiri kalau kangen rasanya tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Hanya pertemuan yang bisa sedikit melebur rasa rindu. Meski tak bisa berlama-lama.

Ada aturan yang harus kita patuhi. Itu tak dapat kita langgar. Atau kita akan mendapatkan sanksi jika melanggar kesepakatan itu.

***

Oke, karena kita tak bisa saling bertatap muka secara langsung, aku akan ceritakan kondisi tempat tinggal kita hari ini lewat video call ya. Mumpung kau diberi kesempatan untuk berbicara denganku meski hanya lima sampai sepuluh menit.

Semalam hujan sangat deras. Tapi aku tak tahu di tempatmu, apa hujan deras atau tidak. Tak bisa kubandingkan keadaannya. Kuharap, meski hujan tetapi tetap hujan yang bermanfaat. 

Air sungai ---Kali Branjang--- airnya meluap. Sampai rumah almarhum Mbah Mursidi juga terendam banjir. Tunggu dulu, kau ingat Mbah Mursidi kan? 

Tak hanya itu, Tyas dan Bunga, sahabatmu, tadi pagi sempat terseret banjir di sekitar jembatan Sokoliman. Mereka mengendarai motor dengan berboncengan. Mau berangkat sekolah.

Tadinya mereka sudah diperingatkan oleh pengendara lain agar tidak nekad melintasi jembatan yang terendam banjir. Tapi jiwa mudanya berpendirian bahwa kondisi jembatan aman untuk dilintasi.

Pasti kau bisa bayangkan, betapa derasnya arus air di sungai hingga kedua sahabatmu dan motor yang mereka kendarai bisa terbawa arus. Untungnya mereka selamat, tetapi aku yakin kalau mereka bisa trauma. Semoga mereka lebih berhati-hati di lain kali. Ini pelajaran yang sangat berharga bagi mereka berdua, juga kita semua.

Kabar terseretnya kedua sahabatmu di sungai menjadi bahan pembicaraan. Tak terkecuali di tempatku bekerja. Dan beritanya dengan cepat bisa sampai di berbagai daerah. Itu tak lepas dari perkembangan teknologi komunikasi.

Siapa pun bisa memotret, membuat berita dari kejadian-kejadian di tempat tertentu. Lalu disebarkan ke media sosial. 

***

"Terus, keadaan Tyas sama Bunga gimana sekarang?" Kau tanyakan kondisi kedua sahabatmu.

"Mereka baik-baik saja. Cuma Tyas digigit kalajengking."

"Oh... ya Allah," suaramu terdengar pelan.

Lalu kau mengatakan sesuatu yang membuatku terhenyak. 

"Kok sekarang banyak bencana ya? Ini musibah atau hukuman dari Allah? Kemarin di Cianjur ada gempa, lalu di tempat kita banjir. Bahkan di kecamatan lain longsor. Mau bepergian rasanya juga kurang aman."

Perkataanmu itu menamparku. Sudah lama kita tidak pergi bersama. Padahal dulu kondisi aman. Tak ada bencana alam, tak ada gempuran berita Covid. Aku hanya sibuk dengan duniaku. Kau juga fokus dengan kegiatanmu. 

Kini, untuk bercengkrama denganmu semakin sulit saja. Apalagi berwisata ke tempat yang kau inginkan. Maafkan aku.

"Aku dan kau harus sabar. InsyaAllah kita dipertemukan kembali setelah urusanmu beres. Yang penting kita sama-sama sehat dan saling mendoakan ya, Nis".

Branjang, 30 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun