Perpindahan jam pelajaran dari Pelajaran Agama ke Tematik, tiba-tiba Anggun ke kantor. Anggun, salah satu siswiku, melaporkan kalau Ikhsan dan Aziz bertengkar dan gelut.
Aku bergegas ke kelas. Terus terang aku khawatir kalau ada siswa yang bertengkar dan sulit dilerai. Bagaimanapun para siswa menjadi tanggung jawabku.Â
Apalagi kemarin siang, saat jam istirahat kedua, Arvel bergelantungan di lubang ventilasi pintu kelas. Mungkin mau menguruskan badan dan melatih kekuatan tangannya. Maklum, tubuhnya lumayan tambun. Namun malangnya, dia terjatuh. Padahal di bawahnya masih ada kursi.Â
Kursi itu digunakan Arvel untuk mancik atau tumpuan saat mau bergelantungan di lubang ventilasi pintu kelas. Akhirnya kursi itu menjadi senjata mata tuan.Â
Arvel tidak kuat berpegangan, terjatuh dan dadanya terbentur kursi. Alhasil, dadanya sakit. Untuk bernapas juga kesusahan.Â
Aku panik melihat Arvel yang biasanya aktif, tiba-tiba sesak dan menahan dadanya yang sakit.Â
"Aku antar pulang ya, Vel," aku mengajak Arvel untuk pulang.Â
"Nggak usah, Bu. Nggak usah..."
"Ya kalau begitu aku teleponkan ibumu biar dijemput."
"Nggak usah, Bu. Nggak perlu."