Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Mini | Enggak Salah Kostum

31 Agustus 2022   09:26 Diperbarui: 31 Agustus 2022   09:27 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pikiranrakyat.com

Menempuh perjalanan dari rumah menuju kantor, masih ditemani si bungsu. Ya, bungsuku belum masuk sekolah karena sesuatu hal. Kuberharap bungsuku bisa lebih baik ke depannya.

Seperti biasa, aku memang mengantarkan si bungsu ke pengasuhnya. Jarak dari rumah ke rumah pengasuh bisa memakan waktu 5 sampai 10 menit. Itu pada awalnya. Namun akhir-akhir ini, waktu untuk ke sana menjadi lebih lama. Akibatnya, sampai di kantor sudah mepet pukul 07.00. Tak apalah, masih bisa absen empat menit sebelum pukul 07.00.

Ah iya. Khusus hari Rabu pahing ---bertepatan tanggal 31 Agustus 2022--- ini, aku mengenakan pakaian tradisional Jawa gagrag lurik Ngayogyakarta. Seperti yang sudah menjadi kebiasaan sepuluh tahun terakhir. 

Tahun 2012 keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memang disahkan berdasar Undang-undang no 13 tahun 2012. Jadi hari ini peringatan pengesahan Undang-undang keistimewaan DIY. 

Sesuai edaran yang ada, aku mengenakan pakaian lurik dan rok batik khas Ngayogyakarta. Harusnya sih njarit. Tapi batik berwarna dasar putih itu kujahitkan saja. Biar lebih praktis. Semoga dimaklumi pak gubernur, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

**

Satu persatu teman kerja sampai kantor. Mereka tak satupun mengenakan pakaian tradisional Jawa khas Yogyakarta. Eng ing eeeeng... Maksud hati mengindahkan edaran dari dinas, malah aku sendiri yang berpenampilan beda. Teman-teman mengenakan seragam putih-hitam, seragam yang biasa dikenakan di hari Rabu.

Ah... tak apalah. Itungannya nggak saltum kok. Hahaaa. 

Melikan, 31 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun