Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tak Sanggup Lagi

19 Juni 2022   03:47 Diperbarui: 19 Juni 2022   03:57 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surat dari BP4 sudah kukantongi saat ini. Kurasa berat untuk mengakhiri statusku. Ya, aku sudah menikah. Namun nasibku tak seperti orang yang menikah. Aku dan suamiku sudah sekian bulan tak bersama. 

Dahulu, setelah beberapa bulan menikah, dia mengirimkan chat yang sangat mengagetkan dan membuat langit serasa runtuh. Aku menangis. Aku hanya mencurahkan isi hati kepada saudara-saudaraku. Setidaknya beban hatiku terasa lebih ringan.

Tentu kamu sangat penasaran, apa gerangan yang terjadi pada pernikahanku. Kamu memang salah satu teman terbaikku. 

"Kamu setelah menikah kok jadi beda," chatmu.

"Aku baik-baik saja kok, Fit. Sehat," kusertakan emoticon tertawa. Untuk menetralisir prasangkamu itu. Aku tak ingin sahabat-sahabatku tahu apa yang terjadi. Dalam hati, aku membenarkan prasangkamu itu.

**

Chat pertama yang kuterima dari suamiku dan membuat hatiku hancur adalah pernyataan kalau dia ingin menjadi duda lagi. Kamu tahu sendiri kan kalau aku menikah dengan duda. Dia memiliki satu anak. 

Aku menangis di hadapan saudaraku.

"Ya sudah, kamu cari suamimu. Bicarakan baik-baik solusinya." Kakak nomer tiga menasehatiku.

"Terus kamu ingatkan suamimu agar berhati-hati dalam berucap atau menulis chat di WA," tambah kakakku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun