Akhirnya kau tuliskan cerita yang membuatku terkejut. Kau kulihat selalu sehat dan kuat, ternyata kau sakit.
"Aku lagi sakit mbak. Ada kista 2.1cm dan miom 4.5 cm..."
"Astaghfirullah. Trus gimana, Bulik? Awal gejalanya gimana?"
Kau menuliskan kalau Senin minggu depan kontrol. Keputusan penanganan sakitmu menunggu dokter kandungan. Tak lupa kau menceritakan gejalanya.
Semua berawal dari pinggang kananmu sakit selama seminggu tapi tidak sembuh-sembuh. Lalu dokter dari klinik tempatmu bekerja merujuk ke rumah sakit untuk di-USG. Dari hasil USG terlihat kista dan miom.Â
Setiap mau datang bulan kau rasakan sakit, bahkan sampai pingsan. Tetapi dua bulan terakhir kalau datang bulan tak kau rasakan sakit lagi.
Kau minta doa dariku. Tentu saja semua orang yang kukasihi kudoakan. Tanpa diminta.Â
"Semoga lekas baik, Bulik. Aku cuma bisa mendoakanmu. Insyaallah Bulik ditangani dokter dan segera membaik," Hiburku.
Ah, Bulik. Andai kau di dekatku, pasti kupeluk dirimu. Sekadar menenangkan dan membesarkan hatimu.
Tadinya kau memang bukan siapa-siapaku. Namun semenjak 2008 kau adalah iparku.Â
**