"Sementara 3 link itu," tulisku di awal sok kenal denganmu. Mas Rizal pasti ingat (tapi entah kalau lupa hahah), itu chat pertama saat kita ikut proyek penyusunan Puisi Berbalas.
"Waduh! Yg Bang Rifan? Berat, euy..." balasmu kemudian.
Beberapa jam kemudian.
"Itu balasan mencintai ingin paling ceruk, Mbak. Ga tau, bakal biru atau gak. Susah memaknainya."
Kalau mas Rizal saja kesulitan memahami puisinya mas Rifan, apalagi aku. Heheh. By the way, mas Rifan sekarang jarang muncul ya, mas. Terakhir aku menghubungi beliau dan menanyakan cerpen Mang Baweh.
Cerpen Mang Baweh yang dibuat secara keroyokan di WAG PPB memang dimandhegani mas Rifan.Â
"Mang Baweh lagi runyam," kira-kira begitulah kabar dari mas Rifan.
***
"Mbak, kita buat buku bareng yuk!" Ajak mbak Niek lewat chat pribadi.
"Buku apa, mbak? Aku nggak punya gambaran," balasku.