Misalnya saja, kalau saya pribadi menulis berdasarkan pengalaman baik sebagai ibu atau guru. Sebagai guru, memiliki siswa reguler dan ABK dalam satu kelas. Karenanya saya tuliskan saja bagaimana cara saya mengajar dalam waktu dan tempat yang sama pada kondisi seperti itu. Ya karena mengajar kelas normal dan ABK pasti beda.
Segala kendala saya tuliskan dan bagaimana penyelesaiannya. Termasuk bagaimana cara memberi pengertian siswa lain karena materi ABK lebih mudah daripada materi mereka.
Pengalaman sebagai ibu, mengajari anak dalam membaca dengan gambar juga pernah saya tuliskan. Tentu sambil mengenalkan huruf abjad perlima huruf.
Masih banyak lagi artikel yang saya tulis dari pengalaman sehari-hari. Bahkan menulis cerpen pun bisa berangkat dari pengalaman sehari-hari. Tentang anak yang susah makan sayur, mendoakan orangtua dan sebagainya.
Jadi, jika ada pertanyaan bagaimana saya harus memulai menulis?Â
Ingat saja pengalaman sehari-hari. Akan lebih baik siapkan draft tulisan terlebih dahulu. Dalam menulis draft, siapkan pula data pendukung yang menarik dan mempertegas tulisan atau artikel.
Nah... siap menulis kan?Â
Selamat menulis, jangan berpikir tulisan itu bagus atau jelek. Orang lain tak akan memikirkan itu. Buang jauh rasa minder. Percaya diri saja dalam menulis.
Siapapun anda, bekerja sebagai apapun pasti bisa menulis.Â