Rasanya seru dan penuh kenangan jika berbicara tentang musik 90s. Di mana pada masa itu baru ada beberapa stasiun televisi swasta yang beroperasi pada waktu tertentu. Tayangan pun belum terlalu banyak.Â
Kalau ingin mengenang betapa serunya musik tahun 90an, ada siaran Syair dan Lagu pada beberapa stasiun radio hingga ajang Video Musik Indonesia (VMI) yang melombakan video klip para penyanyi.Â
Siaran Syair dan Lagu di Stasiun Radio
Pada tahun 90an, hiburan yang paling murah dan mudah didapatkan ya radio. Entah musik dangdut, pop, wayang dan sebagainya sering dinikmati para warga.
Sambil bersantai bersama keluarga, dapat dipastikan suara radio terdengar lirih. Alunan lagu membuat suasana terasa nyaman dan akrab satu keluarga.
Jika mendengarkan wayang ya dapat dipastikan orang tua akan menjelaskan maksud lakonnya. Anak belajar tentang nilai-nilai hidup dari orangtuanya.
Lain lagi jika yang didengarkan musik, senandung akan terdengar dari mulut anggota keluarga. Mengingat tahun 90an listrik belum merata, maka untuk sumber energi radio diperoleh dari baterai dengan jumlah yang beragam, tergantung ukuran radionya.
Karena energi radio berasal dari baterai maka pemilik radio harus hemat. Akibatnya jika mendengarkan radio terbatas waktunya. Karena jika energi baterai habis, belum tentu bisa langsung membeli lagi.
Dampaknya anggota keluarga bisa saja jarang mendengar lagu atau acara lainnya dari radio. Syair dari lagu yang baru tren waktu itu belum tentu bisa dihafal terus-terusan. Jika ingin mendengarkan lagu yang dimaksud maka harus pintar-pintar mencari pada stasiun radio lainnya.
Nah untuk mengatasi kesulitan dalam menghafal syair lagu baru dari penyanyi tertentu, biasanya ada acara Syair dan Lagu. Pada acara tersebut penyiar radio mengawali acara dengan menyetel lagu baru secara utuh.
Setelah lagu selesai diperdengarkan barulah penyiar memutar lagu perbaris pada setiap bait dan mendiktekan syair lagunya. Itupun dibacakan secara pelan dan diulang beberapa kali.