Wahai, diriku... Kemana saja kamu yang selama ini ceria, optimis dan penuh semangat? Kemana saja? Kenapa yang hadir adalah jiwa yang murung, pesimistis, tak bergairah?
Ada apa dengan dirimu wahai, diriku? Apa yang salah denganmu? Hingga hilang jiwamu yang kukenal dahulu... Kamu jalan-jalan ke mana saja? Ayuk, datanglah lagi. Kita bahagia bersama lagi. Dengan keluarga, sahabat dan siapapun yang mengenal kita.
Hai...diriku yang pesimistis, apa kamu tak lelah dengan ketakutan, kegelisahan, dan segala perasaan yang menghantui hati dan perasaanmu? Tak lelahkah dengan pikiran burukmu?
Wahai, diriku... Kamu tahu 'kan, pikiran kalutmu 'kan memperkeruh keadaan tubuhmu? Tak kasihankah kamu pada tubuhmu? Ah... jika tidak, lihatlah keluargamu duhai, diriku... Tak rindukah dengan gelak tawamu bersamanya? Tak rindukah dirimu dengan kehangatan mereka?
Kalau kau rindu, kenapa yang kau pedulikan hanya dirimu yang lemah? Kamu tak lemah wahai, diriku...
Kamu pasti kuat. Lalu bisa mewujudkan kebahagiaan bersama mereka yang kamu kasihi...
Percayalah, diriku. Yang kamu perlukan hanya kesabaran, dekat dengan Nya. Dan mengerti mereka yang ada di sekitarmu. Jangan egois ya, diriku. Jangan tuntut mereka mengerti kita terus-terusan.
Sudahlah... Lupakan segala hal yang menakutkan, yang membuat kalut. Kembalilah dan ingatlah selalu Allah yang Maha Besar. Dialah yang akan membantumu melalui jalanmu wahai, diriku...
Diriku... Hiruplah udara segar. Lepaskan semua yang membebani. Biarlah ketenangan mewarnai hari-harimu. Mulai sekarang, kita tertawa riang lagi ya, diriku. Janji ya...
Yuk saling bergandengan tangan, mengeratkan dan saling mendukung. Sembari mengingat betapa dahsyatnya nikmat yang telah Allah berikan padamu selama ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H