"Wah...rupanya begitu ya?"
Reindeer mengangguk cepat. Dia maklum kalau Tutul ragu kalau dulunya dia pernah punya keinginan yang bermacam-macam. Teman-temannya selalu melihat Reindeer tertib.
"Memang berat, Tul. Tapi hemat itu harus dilatih setiap hari..."
"Caranya?"
"Ya mulai dari mengerem jajannya. Kalau bisa uang jajan itu nggak dihabiskan. Ada yang dicelengi..."
"Maksudmu, ditabung gitu?"
"Seratus! Ditabung, Tul! Lama-lama tabungan semakin banyak. Yang untung ya kita sendiri..."
"Untung?"
"Iya. Paling nggak, kalau punya tabungan trus ingin barang tertentu maka kita nggak harus minta uang ke ibu kita. Begitu deh, Tutul!"
Diam-diam Tutul malu. Selama ini apa saja pasti dibelinya. Kalau ibu tidak memberi uang jajan, pasti dia marah. Dia merasa tidak disayangi.
"Coba deh kamu nabung dikit-dikit. Meski berat rasanya tapi kalau melihat uang tabungan di celengan banyak, hati pasti senang..."