Undangan dari Kerajaan Rusa
Hutan tempat tinggal kawanan rusa kembali menghijau. Meski ada penebangan yang dilakukan oleh manusia, namun dengan segera Pudu dan teman-temannya menanami dengan bibit pohon yang baru.
Meski kadang ada bibit yang mati, namun semua rusa tak putus asa. Mereka berpikir untuk keselamatan bersama sehingga tidak menyerah.
Manusia yang sering menebangi pohon di hutan itu akhirnya merasa malu karena sering didahului para rusa yang menghijaukan kembali. Oleh karenanya setelah menebang pohon, manusia itu membawa serta bibit pohon baru. Lalu ditanamnya langsung di dekat pohon yang ditebangi.
Melihat itu rusa merasa senang. Mereka tinggal menyirami bibit pohon atau mengganti dengan bibit yang baru jika ada yang mati.
Karena keberhasilan dalam menghijaukan hutan, Pudu dan teman-temannya diundang ke istana Minggu depan.
Tentu Pudu dan teman-temannya sangat senang dan bangga. Mereka akan bertemu dengan raja di hutan mereka.
Mereka membayangkan betapa megahnya istana kerajaan. Istana yang selalu didengarnya dari rusa yang pernah ke sana.
"Aku tak sabar untuk ke istana kerajaan, Pudu!" Seru Sair si rusa air.
Pudu dan teman-temannya tertawa mendengar ucapan Sair.
"Hahahah...sama, Sair! Tapi kita harus sabar!" Jawab Pudu.