Pagi-pagi, suami tengah menghabiskan sarapan. Tak lama kemudian dia bersiap-siap untuk ke kantor. Baru setelah selesai sarapan, dia mengenakan celana seragam khakhinya. Pakaian atasnya belum dikenakan.Â
"Njenengan nggak pakai seragam, pak?" Tanya saya agak heran. Soalnya saya sudah diberitahu kalau dia harus upacara Hari Pahlawan secara virtual.
Sebenarnya upacara virtual sudah sering dilakukan suami di kantor. Namun karena si sulung sering berada di rumah simbahnya daripada di rumah, dia kurang familiar dengan istilah virtual.
"Upacara virtual itu apa, pak?" Tanya si sulung.
Suami sambil mengenakan pakaian seragam khakhi lengkapnya seolah memikirkan jawaban yang tepat dan mudah dipahami anak-anak.
"Upacara virtual itu upacara dengan melihat layar..."
"Layar lebar ya, pak?" Sahutnya.
"Ya belum tentu, nak. Kadang bisa lewat televisi kalau di televisi baru menyiarkan upacara secara langsung..."
Si sulung kembali mengingat-ingat upacara yang pernah dilakukannya saat tujuh belasan dulu.
Rindu Upacara Langsung di Lapangan/ Halaman Sekolah/ Kantor
Karena masa pandemi, banyak kalangan yang pasti merindukan upacara secara langsung di lapangan atau halaman sekolah atau kantor. Meski kadang kepanasan dan gerah.