Aku sekarang kesal sekali. Sudah pukul lima sore, ibu dan ayahku belum juga sampai rumah. Padahal pelajaran dan tugas hari ini belum aku kerjakan. Aku pingin nangis rasanya. Apalagi aku tahu kalau teman-teman sudah mengumpulkan tugas sejak siang tadi.
Kalau sesekali terlambat mengumpulkan tugas sih nggak apa-apa. Tetapi kalau hampir setiap hari, aku malu pada Bu guru dan teman-teman.Â
Ah...aku jadi berpikir kalau saja ibu tidak bekerja di luar rumah, pasti aku tidak sekesal ini. Saat belajar di rumah karena masa pandemi, semula aku senang. Tetapi lama-kelamaan aku sedih.
Dulu, pas aku kelas IV, ibu dan ayah juga berada di rumah. Mereka bilang WFH begitu. Work from home. Bekerjanya di rumah. Tetapi setelah beberapa bulan kemudian, ibu dan ayah harus berangkat kerja ke kantor dan sekolah.
**
"Ibu, ini bagaimana mengerjakannya?"
Aku sudah memegang HP ibu dan mulai mengerjakan tugas Matematika. Kelas V, materinya sama dengan materi kelas IV, tentang pecahan.
Tetapi aku agak lupa cara mengerjakan penjumlahan bilangan pecahan yang penyebutnya beda angkanya. Harus mencari KPK atau FPB. Ahhh...pusing!
"Ibu mandi dulu ya, nak."
"Tetapi, Bu. Ini sudah sore! Sebentar lagi Maghrib."
**