"Ibuuu... aku lapaaarr!" Teriak Alya siang itu.
Ibu yang sedang membereskan gelas dan piring di dapur merasa kaget karenanya.
"Astaghfirullah. Alya, pelankan suaranya, nak."
Ibu menghampiri Alya yang duduk di kursi ruang makan. Alya tampak cemberut.
"Ada apa, nak? Pulang-pulang kok cemberut dan berteriak begitu?"
"Aku lapar, Bu..."
Ibu mmperhatikan Alya dengan seksama.Â
"Kamu yakin, nggak ada yang membuatmu marah?"
Alya masih cemberut. Ibu bisa menebak, pasti Alya bertengkar dengan Lilis, temannya yang rumahnya berada di sebelah Utara masjid.
"Ya sudah. Lain kali kalau bermain bersama, kamu nggak boleh marah-marah ya, nak. Nanti Lilis nggak mau berteman denganmu lagi loh..."
"Lah...Lilis yang curang main congklaknya, Bu. Dia habis biji congklaknya tapi terus main. Kan nyebeli!"