Raya bercerita kepada sang mama kalau ada temannya yang tidak puasa. Nama temannya adalah Mei. Raya tanpa sengaja melihat Mei makan. Akhirnya mengatakan bahwa kejadian itu membuatnya tidak kuat puasa. Raya tampak malas diajak sahur oleh mamanya.
Itu cuplikan kisah dalam iklan Dancow Fortigro. Iklan yang saya sukai karena sangat edukatif bagi anak untuk menyikapi puasa. Kenapa?
Sang mama Raya mengatakan kalau Raya tidak kuat puasa, Raya diperbolehkan berbuka puasa. Sesuai ajaran agama, anak memang harus dididik pelan-pelan untuk berpuasa. Ya seperti yang dilakukan oleh sebagian besar anak kecil, dari zaman dulu hingga saat ini.
Anak-anak diajari berpuasa dengan puasa mbedhug, lalu dilanjutkan puasanya setelah berbuka saat Dhuhur. Baru setelah besar, anak berpuasa sehari full.
Hal terpenting dalam mengajarkan berpuasa harus bertahap agar anak tidak merasa berat menjalaninya.Â
Dalam iklan tadi masih berlanjut ketika Raya di sekolah dan waktu istirahat. Mei mau makan sembunyi-sembunyi di kelas setelah teman-temannya keluar kelas.
Raya sengaja mendekati Mei dan perutnya jadi lapar. Saat itulah Raya ingat perkataan mamanya kalau hati kuat maka perut akan ikut kuat. Lalu Raya merebut kotak makan Mei dan dibawa keluar dengan berlari.
Nah saat itulah ada pesan moral yang kuat dari iklan. Mei mengejar dan mengingatkan Raya agar tidak membatalkan puasa. Ya...Mei mengetahui kalau Raya harus puasa, tak boleh berbuka. Mei berpikir kalau Raya akan membatalkan puasa.
Nilai yang disampaikan dalam iklan mengajarkan rasa saling menghormati bagi yang berpuasa. Ini sangat penting bagi anak. Makan sembunyi ketika bulan Ramadan yang dilakukan Mei sangat bagus.
Lalu bagaimana cara bersikap Raya yang berpuasa?
Raya dan Mei sampai di taman. Mereka duduk di bangku taman. Raya mengatakan kalau dia berpuasa ketika Mei mengingatkan kembali agar Raya berpuasa. Lalu Raya menceritakan perkataan mama kalau hati kuat maka perut akan kuat. Akhirnya Mei makan dan Raya membaca buku dengan posisi duduk saling membelakangi.