Bencana alam memberikan dampak negatif, seperti banyaknya korban baik sakit, kehilangan harta, benda atau bahkan nyawa. Akan tetapi sisi lain dari bencana alam bisa berdampak positif.
Salah satunya munculnya rasa prihatin, empati yang akan memunculkan sikap lain seperti keinginan membantu para korban bencana. Singkatnya, bencana alam akan melahirkan kepekaan sosial. Tak terkecuali bagi siswa.
Berita tentang bencana banjir
Dari aturan yang ada, sebenarnya sekolah ---dalam hal ini guru--- dilarang tidak menaikkan siswa ke kelas berikutnya. Siswa punya kelebihan dan kekurangan yang nantinya bisa ditingkatkan atau diperbaiki di kelas berikutnya.
Masuk sekolah di hari pertama, siswa diingatkan bahwa teman-temannya di daerah lain sedang diliputi kekhawatiran akan bencana alam. Setelah itu, sekolah mengajak para siswa untuk peduli dengan penderitaan teman-temannya di daerah terdampak banjir. Sebenarnya pembiasaan ---mengumpulkan infak atau sumbangan bagi korban bencana alam--- sudah berlangsung sebelumnya ketika di daerah lain terkena musibah.
Dengan uang saku yang dibawanya setiap hari, para siswa menyisihkan sedikit untuk dikumpulkan kepada guru dan nantinya disalurkan kepada orang yang membutuhkan.Â
Untuk kali ini, penyaluran bantuan akan diperuntukkan bagi korban banjir Jabodetabek. Para siswa sangat antusias menyisihkan uang jajannya.Â
"Bu, aku infak lima ribu..." ucap salah satu siswa.
"Aku dua ribu..." sahut siswa lain.
"Kalau tiga ribu boleh atau tidak, bu guru?" tanya seorang siswa yang tadinya diam ketika teman-temannya keinginan menyumbangkan besaran untuk korban banjir. Guru memberikan tugas ke salah satu siswa untuk mengumpulkan infak atau sumbangan.