Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenalkan Sumpah Pemuda kepada Anak- anak

28 Oktober 2019   09:52 Diperbarui: 28 Oktober 2019   10:34 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: liputan6.com

Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa kita

Tanah air pasti jaya untuk slama- lamanya

Indonesia pusaka, Indonesia tercinta

Nusa, bangsa dan bahasa kita bela bersama

Lagu Satu Nusa Satu Bangsa ciptaan L Manik merupakan salah satu lagu wajib nasional yang berisi tentang Sumpah Pemuda. Sebuah peristiwa bersejarah yang menjadi tonggak bersatunya para pemuda untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sebelum 1928 perjuangan bersifat kedaerahan. Setelah tercetusnya Sumpah Pemuda, perjuangan bersifat nasional. 

Pemuda menjadi harapan bangsa saat itu sampai saat ini. Untuk menyiapkan generasi yang paham akan sejarah, sedari kecil dididik untuk menjadi penerus yang berkarakter yang kuat.

Namun tak semua siswa di tingkatan dasar atau bahkan dewasa yang mengingat peristiwa Sumpah Pemuda itu. Terlebih saat ini, nilai- nilai Sumpah Pemuda seolah luntur begitu saja. Bibit demi bibit perpecahan dengan unsur SARA menjadi bahan yang mudah menyulut emosi antara satu orang dengan lainnya. 

Mirisnya banyak pemimpin dan tokoh tak memberikan contoh baik. Perasaan sebangsa dan setanah air seolah mengalami titik memprihatinkan. Saling curiga satu sama lain lebih berkembang di waktu terakhir. 

Masalah yang berkembang selama masa kampanye pilpres, pencoblosan sampai pengumuman dan pelantikan, rasa curiga masih ada. 

Kembali ke karakter kuat yang harus dimiliki oleh anak bangsa, menjadi tugas berat bagi pendidik dan orangtua untuk menanamkannya. Di tengah gempuran teknologi, semua orang bisa mengakses informasi yang ada di dunia maya, tentu saja ada dampak buruknya.

Pada tingkat dasar, meski materi pelajaran agak sulit menyelipkan materi sejarah di tengah mata pelajaran tematik yang cukup menyita waktu. Terpaksanya di momen- momen tertentu saya berikan tugas yang tak sesuai tema, demi memberikan pengetahuan kesejarahan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun