Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Menyakiti Hati Orang Lain Jika Tak Bisa Membalas Kebaikannya

12 Oktober 2019   10:05 Diperbarui: 12 Oktober 2019   10:27 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia di manapun selalu membutuhkan orang lain. Sedari dalam kandungan hingga kematian, manusia sangat bergantung pada orang lain. Makhluk sosial, begitu sebutannya.

Saling membutuhkan pada diri manusia sehingga mau tak mau harus bisa saling memberi dan saling menerima. Memberi bukan berarti berupa kebendaan namun juga bantuan moril. 

Yang perlu ditekankan, ketika memberikan bantuan maka tak perlu memikirkan imbalan apapun. Ikhlas. Istilahnya ketika tangan kanan memberi, tangan kiri jangan sampai tahu. Tak perlu juga diumumkan atau diceritakan bantuan itu kepada orang lain.

Di lain pihak, orang yang diberikan bantuan maka tak perlu berpikir untuk membalas hingga pikiran pusing. Ketika orang lain membutuhkan bantuan, cukup dibantu semampunya saja.

Meski tak perlu memberi imbalan, bukan berarti orang yang telah diberi bantuan seenaknya saja dalam berbuat. Jika telah dibantu maka harus memiliki rasa terimakasih dan menghargai bantuan orang lain, sekecil apapun.

Jangan malah menyakiti atau melakukan sesuatu yang menunjukkan rasa tak tahu terimakasih. Jangan sampai air susu dibalas air tuba.

Bagaimanapun orang lain sangat berjasa pada kita. Sekalipun kemungkinan ada sesuatu hal yang membuat kita jengkel atau marah. Kalau dihadapkan pada situasi seperti itu maka jangan keluarkan kata- kata yang bisa menyakiti orang yang telah berjasa pada kita.

Sungguh tak manusiawi jika gara- gara sebuah kesalahan akhirnya menghilangkan seluruh kebaikan yang telah dilakukan orang lain. Jika tak mampu membalas kebaikan dari orang lain setidaknya kita tak menyakiti orang itu.

Kita ingat saja, bahwa manusia itu tak sempurna. Banyak kesalahan. Bahkan kita sendiri bisa saja malah lebih banyak celanya dibandingkan orang lain. Lebih baik berkaca pada diri sendiri, sudah baikkah kita? 

Jangan hanya meneropong kesalahan orang lain, jangan seperti dalam pepatah gajah di depan mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun