Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Catatan Hari Kedua di Eden 1

18 September 2019   14:32 Diperbarui: 18 September 2019   14:48 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vila Eden 1. Dokpri

Sebelumnya

Akhirnya mau tak mau aku menuruti keinginan Sherly. Meski sebenarnya berat juga. Baru saja bersepakat untuk menikah terus jarang ketemu, begitu ketemu malah di acara resmi. Di ruang yang sama, meski hanya untuk dua materi Diklat.

Aku menjalani tugasku sebagai instruktur sebaik mungkin. Aku harus semaksimal mungkin memberikan sedikit ilmu untuk para guru yang usianya lebih tua dibandingkan aku. Lebih senior, baik pengalaman maupun kedewasaan menyikapi anak didik.

Aku tak berani menyebut bahwa diriku lebih pintar daripada para guru yang menjalani diklat. Aku hanya merasa lebih beruntung saja karena menularkan ilmu pada para senior. Aku malah menyebut bahwa kegiatanku hanya menemani mereka agar bisa meraih harapan, lulus PLPG.

Aku tak boleh sombong atau tinggi hati. Para guru yang dianggap gagap teknologi, bukan karena tidak mampu. Mereka hanya perlu membiasakan diri berhadapan dengan komputer atau laptop.

Dan kulihat sejak hari kemarin, semangat para guru, terutama guru senior, sangat tinggi. Tak mau kalah dengan para guru yang lebih muda. Mereka selalu berusaha menaklukkan tugas dan berhadapan dengan layar monitor laptop yang mereka bawa.

Tak segan mereka bertanya pada instruktur atau sesama peserta diklat. Para peserta diklat meski berjuang untuk bisa lulus PLPG dan bisa menerima tunjangan profesi atau sertifikasi, namun memiliki rasa senasib sepenanggungan. 

Saling membantu, bahu membahu untuk mengerjakan tugas. Bila ada kesulitan, peserta yang mampu akan membantu peserta lain, tanpa pamrih. 

Melihat kegigihan para guru yang mengikuti program pelatihan keprofesian itu, aku hanya bisa membantu doa, semoga harapan mereka untuk meraih kesejahteraan bisa dipermudah dan dilancarkan. Agar mereka lebih bersemangat untuk mendidik, merawat, memupuki para geerasi bangsa agar menjadi pribadi yang tak hanya pintar tapi juga beriman, bertakwa dan berkarakter yang kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun