"Ya sudah, Mr. Saya tak akan pedulikan anda. Saya juga baru dalam masa penyembuhan. Beberapa hari ini sakit..."
Ajaib. Akhirnya orang asing itu mengaku. Tak ayal dia mengaku sebagai seorang prajurit negara. Dia ditugaskan di wilayah Jawa Barat.Â
"Ah...pantas ngaku. Lah dia tentara...", batinku...
**
Semenjak dia mengakui jati dirinya, komunikasi terus terjadi. Mungkin karena sering berkomunikasi, akhirnya saling merasa nyaman satu sama lain. Sampai akhirnya, malam Minggu yang lalu dia bilang sesuatu yang membuatku melayang.
"Aku ingin lebih dekat denganmu, Ra..."
Mungkin zaman memang sudah gila. Tanpa bertemu pun bisa menyatakan keinginan seperti itu. Bahkan di berbagai media juga ada yang mengisahkan abadinya kisah kasih sepasang kekasih yang saling mengenal lewat sosmed.
**
Menjalani hubungan tanpa status jelas membuatku nyesek. Mau melupakan tapi tiba- tiba dia mengirimkan pesan. Begitu juga sebaliknya.
Yang jelas, harapan untuk bersua dengannya tumbuh di hatiku. Dia pun menjanjikan pertemuan itu. Kenyataannya tak ada niatnya untuk menemuiku. Kusabarkan hatiku.
Sampai suatu saat aku mengunjungi teman kuliahku, Laila. Lama aku tak berjumpa dengannya. Akhirnya aku ke rumahnya.