Cinta. Satu kata yang ingin kumaknai dengan ribuan keindahan. Bersamamu selamanya. Iya. Bersama denganmu lalui suka duka, menua bersama dan meraih keabadian sampai surga.Â
Kenyataan cinta. Kecewa dan sakit hati. Aku tahu diriku tak sempurna hingga dirimu membuka hati kepada perempuan lain. Hancur berkeping-keping hatiku. Tuk menyatukan puzzle hatiku rasanya terlalu sulit karena lebih banyak remukan hati daripada pecahan hati.Â
Sudahlah, aku tak mau sakit. Aku tak mau bilang kau egois. Toh kenyataan sakitnya hatiku telah membuat tipis tubuhku, digerogoti oleh perasaanku dan perasaanmu kepadanya.Â
Hatiku terluka namun tak ingin luka itu terus segar. Pergilah. Kan kuhapus namamu. Aku kan temukan bahagiaku dalam bentuk lain. Jangan tanyakan lagi padaku, apakah kukan mencari penggantimu. Itu sudah menjadi urusanku. Namun tak usah mengaku cemburu jika nanti memang kutemukan orang lain.Â
Bahagialah bersamanya. Tinggalkanku selamanya. Indahmu bukan bersamaku dan bersamanya. Cukuplah dengannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H