Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menuju Lillahi Ta'ala

12 Mei 2019   05:32 Diperbarui: 10 November 2019   00:54 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: sipitandcadel.wordpress.com

Tahun kedua masuk UKM Keagamaan aku ---yang semula memang tak Lillahi ta'ala--- akhirnya melihat sosok yang kukagumi duduk bersama perempuan. Bukankah tak boleh berkhalwat dengan lawan jenis yang bukan muhrim? Mengapa dia melakukannya? 

***

Di sekretariat UKM Keagamaan Masjid Mujahidin---masjid kampus--- para pengurus dan anggota berkumpul untuk persiapan Masa Orientasi Mahasiswa Baru. Kami berkoordinasi untuk kegiatan stand.

Setelah selesai segera kami mengemasi perlengkapan dan pulang. Hanya empat pengurus yang masih di sekretariat termasuk aku. Kami masih membahas kegiatan yang akan dimulai minggu depan. 

Di saat kami berbincang, terdengar suara HP. Ternyata HP Mas Syafri. Dia menerima telpon dan menjauhi aku, Tika dan Amru. Pasti telpon dari cewek itu, pikirku. Hatiku tak karuan. 

Aku beristighfar. Aku ingat tekadku, bahwa niatku tak boleh kendor untuk menjadi muslimah yang shalihah. Tak boleh. Biarpun rasa kagumku ke Mas Syafri berbuah pahit, biar itu meningkatkan iman taqwaku. 

Kubuang jauh-jauh bisikan setan yang menyergap hatiku. Bismillah. Kuniatkan jadi muslimah shalihah. Aku harus meluruskan niatku itu terus. 

Tak berapa lama Mas Syafri bergabung kembali dengan kami bertiga. 

"Telpon dari siapa, Syaf ?" tanya Amru. 

"Oh... dari Intan," jawabnya. 

O... Nama cewek itu Intan, batinku. Perempuan cantik yang bersama Mas Syafri di taman itu pastinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun