Akhirnya gadis itu membalas pesanku juga.Â
"Maaf, pak. Saya baru sempat membalas pesan bapak..."
"Ya, gpp, mbak. Mungkin mbak Nabila baru repot..."
Pesanku dibaca tapi tak kulihat balasan yang masuk lagi. Aku kehilangan akal, mau bertanya apa. Gadis itu membalas singkat tanpa balik bertanya.Â
***
Di kantor, waktu rehat kucari gadis itu di setiap sudut kantin. Sedari pagi tak kulihat dia, tapi dia tidak absen.Â
Aku terus mencarinya. Pantang menyerah bagi laki- laki yang ingin menaklukkan hati perempuannya. Bahkan ketika disaksikan oleh seluruh karyawan pun tak apa.Â
Kulihat di ujung kantin gadis itu menikmati makannya bersama teman-temannya. Kusapa mereka seperti biasa.Â
"Baru asyik, mbak-mbak?"
Mereka berebut menjawab pertanyaanku. Hanya gadis itu yang terdiam, tak menjawab seperti biasa.Â
"Kalau saya pinjem mbak Nabila sebentar apa boleh?"