"Dek, besok orang yang membantu di sini diganti. Orangnya beda...",begitu terang Hera.Â
Dari arah belakang Hera dan Rindu terdengar suara laki-laki yang kemarin memberikan boneka untuk Rindu.Â
"Iya, dek. Besok aku pulang dulu. Ganti teman kakak yang menemani kalian..."
"Jadi aku tidak bisa ketemu mas Arsyil lagi?",tanya Rindu. Arsyil tersenyum dan mengangguk. Tiba-tiba  Rindu melempar boneka pemberian Arsyil.Â
"Mas Arsyil jahat...!!", teriak Rindu.Â
Hera mencoba menenangkan Rindu. Rindu sesenggukan.Â
"Dek, Â mas Arsyil itu pulang karena di rumah sudah ditunggu adiknya. Kasihan adiknya kan, lama ditinggal kakaknya. Ya seperti kamu, kalau kak Hera nggak ada kan kamu nyari terus..."
Rindu masih menangis. Hera memeluk gadis berkebutuhan khusus itu.Â
"Sekarang Rindu ambil lagi bonekanya ya. Kasihan mas Arsyil. Sudah ngasih boneka...eh... malah kamu lempar..."
Rindu belum juga mengambil boneka Mashanya. "Rindu kalau kita dikasih sesuatu sama orang lain maka kita harus menghargainya. Mereka sayang sama kita. Mas Arsyil juga sayang kamu. Coba... Â sekarang kamu ambil boneka itu ya..."
Hera menuntun Rindu ke tempat boneka itu dilempar. Diambilkannya boneka itu untuk Rindu.Â