Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Cinta untuk Guru

2 Januari 2019   05:51 Diperbarui: 11 Januari 2019   05:15 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama hampir empat belas tahun Deka mendedikasikan diri untuk menjadi salah satu pendidik di sebuah sekolah swasta. Suka duka menjadi guru dengan status Guru Tetap Yayasan dijalaninya dengan ikhlas setiap saat setiap waktu. Disyukuri setiap jalan yang digariskan olehNya, meski kadang hati lelah.

Dari segala kelelahan yang Deka alami ada kebahagiaan ketika melihat saat ini para siswa, alumni sekolahnya, yang sukses di sekolah tingkatan SMP ataupun SMA. Tak ada yang bisa membuat bahagia selain kesuksesan mereka.  Mereka rendah hati, ramah, ibadahnya pun tak putus-putusnya.

Ketika melihat mereka beranjak remaja dan dewasa, di saat itulah Deka merasa diri ini memang sudah menua. Sudah kodratnya. Alhamdulillaah. Semoga sepanjang usia yang dipersembahkan untuk negeri ini membawa manfaat dunia akhirat, doanya di setiap sepertiga malamnya.

Menata kembali buku dan mengecek blog pribadi, tiba-tiba Deka temukan sebuah surat usang dari siswa-siswiku dulu. Entah surat itu dibuat tahun berapa. Surat itu begitu sederhana tetapi menjadi mewah baginya. Dulu mereka unyu-unyu. Saat ini mereka sudah duduk di kelas XII, pastinya tambah cantik dan ganteng. Dibacanya lagi surat dari siswa alumni sekolahnya.

Assalamu alaikum wr wb
Buat guru kami, ustadzah Deka
Guru Kelas 3 kami

Tak terasa 1 tahun. Engkau didik kami dengan sepenuh hati, telaten, sabar, penuh kasih sayang yang tulus. Maafkan kenakalan kami ya,bu...
Kini saatnya kami memulai hidup baru, pelajaran baru dan guru pengganti engkau seorang. Kami tak akan meninggalkan engkau. Jasamu akan kami kenang sepanjang masa. Kami tidak bisa membalas jasamu yang sangat besar. Kami hanya membuat engkau jengkel. Terimakasih, guruku. Jasamu sangat mulia.
Kami berdoa semoga ustadzah Deka panjang umur, diberikan kemudahan dalam segala urusan oleh Allah SWT yang Maha Pengasih...Aamiin.
Kami akan mempelajari yang ibu guru ajarkan kepada kami.

Salam dari kami, ustadzahku tercinta
Andri, Candra, Mia, Haida, Rizqi, Rosa, Rifa, Yuni, Kiki, Adip
Anak- anak kelas IV

Yang mewakili : Agustina Andriyani

Wassalamu alaikum wr wb

Ada rasa haru ketika membaca lagi surat cinta dari siswa-siswinya. Diingatnya ketika dahulu mereka di kelas, tak jarang bertengkar satu sama lain. Andri dan Kiki selalu bertengkar. Ada saja hal yang membuat mereka berselisih pendapat. Teringat pula Candra yang sering kebingungan mengerjakan soal Matematika. Di saat seperti inilah Kiki yang turun tangan. Dia merasa tak tega melihat Candra kesulitan dalam mengerjakan soal. Disorongkannya buku tugasnya yang sudah penuh berisi jawaban soal si mata pelajaran angker itu.

Lain dengan Rizki. Bila dengan Candra rasa kasihan selalu ada. Tapi dengan Rizki malah berkebalikan. Jawaban dari soal-soal yang Dekanberikan malah diblasukke biar salah. Tak tahu kenapa seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun