Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Babak Baru Dunia Pendidikan, Beberapa SD Swasta di Gunungkidul Kehilangan Guru

31 Desember 2018   09:03 Diperbarui: 31 Desember 2018   15:31 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di saat akhir libur semester gasal ini beberapa sekolah swasta yang harus merelakan Guru Tetap Yayasannya mengabdi sebagai guru di sekolah lain. 

Ya mereka ada yang lolos dalam seleksi CPNS tahun ini. Di Gunungkidul pengumumannya sudah dilaksanakan dua atau tiga hari yang lalu. Tentu kita merasa bahagia juga atas rezeki yang mereka terima di akhir tahun. 

Tahun 2019 mereka ganti status dari GTY menjadi CPNS. Ketika belum ada pendaftaran untuk seleksi CPNS dan baru dalam tahap penggodokan pemerintah mereka sudah sering menuliskan hastag #2019gantistatus. Saking kesejahteraan mereka yang kurang. Begitu juga GTT sekolah negeri. 

Khusus GTY,  meski berstatus sebagai GTY belum tentu mereka  mendapatkan honor atau gaji yang layak. Untuk sekolah yayasan Muhammadiyah misalnya,  GTY tidak mendapatkan honor. Malah setiap bulan harus menyisihkan honornya untuk UIG(Uang Infak Guru) yang besarannya berbeda antara GTY yang sertifikasi dan yang belum. 

Di saat kondisi perekonomian atau kesejahteraan kurang maka ketika waktu pendaftaran seleksi CPNS dibuka, mereka ikut berpartisipasi  dengan harapan nasib mereka berubah. Wajar juga mereka memiliki keinginan perubahan nasib. Jasa para guru non PNS dalam dunia pendidikan sangatlah besar. 

Di saat pemerintah tak membuka pendaftaran CPNS bertahun-tahun barulah mereka berkesempatan mengubah nasibnya. Akan tetapi guru non PNS yang usianya lebih dari 35 tahun harus menelan pil pahit karena tak punya kesempatan untuk mengubah nasibnya. 

Mereka yang usianya lebih dari 35 tahun mengharap dari program PPPK yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan Januari atau Februari 2019. 

Kembali ke masalah penerimaan seleksi CPNS pada akhirnya menyebabkan beberapa sekolah swasta kehilangan GTY terbaiknya. Mereka sudah memiliki pengalaman akan tetapi akhirnya mereka mengajar di sekolah negeri juga. 

Akibat dari diterimanya GTY pada seleksi CPNS ini beberapa sekolah yayasan Muhammadiyah yang harus gerak cepat mencari sosok guru penggantinya. Di Gunungkidul sendiri SD Muhammadiyah yang harus kehilangan GTYnya ada SD Muhammadiyah Mujahidin Wonosari,  SD Muhammadiyah Sumberejo, SD Muhammadiyah Kuwon dan SD Muhammadiyah Piyaman. 

Sekolah lain bisa saja mengalami hal serupa,  termasuk SD Negeri. Hal ini karena di antara GTT dan GTY di wilayah Gunungkidul yang mendaftar sebagai peserta CPNS di wilayah Jawa Tengah. Wilayah Jawa Tengah sendiri akan mengumumkan hasil seleksi hari Senin,  31 Desember 2018. Apabila masih banyak guru non PNS yang lolos maka sekolah lain juga bisa kelabakan mencari gantinya. 

Mungkin kondisi pendidikan dan hal yang berkaitan dengan guru ini harus lebih diperhatikan oleh pemerintah. Tujuannya agar pelaksanaan pembelajaran tidak kacau. Apabila mengadakan seleksi bisa dilaksanakan dalam waktu yang tepat. Kita ingat saat ini sudah masuk semester genap atau semester dua. Jangan sampai pembelajaran sekolah terganggu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun