Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pusat Literasi Budaya di Rumah Budaya Sokoliman Gunungkidul

17 Desember 2018   21:44 Diperbarui: 18 Desember 2018   04:23 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pikulan dan alat bajak ( dokpri/zahrotulmujahidah.blogspot.com)

Rasanya sudah lama sekali saya mengunjungi Rumah Budaya Sokoliman, di desa Bejiharjo kecamatan Karangmojo. Akan tetapi saya sangat terkesan dengan kemunculan Rumah Budaya ini. Untuk menuju Rumah Budaya ini, bisa ditempuh dari kawasan Gua Pindul. Jarak dari Gua Pindul kurang lebih 1-2 km. Jalan yang ditempuh juga sudah mulus. Dari Gua Pindul ke arah timur kurang lebih 300-500 meter kemudian ke arah utara satu kilimeteran.

Di zaman milenium ini banyak anak usia TK atau SD yang kurang familiar dengan peralatan tradisional baik alat untuk masak, alat tukar, alat angkut dan sebagainya. Padahal dari peralatan tradisional tersebut maka akan mengajarkan kepada mereka untuk belajar bersyukur karena diberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan. Tak seperti zaman dahulu.

Begitu masuk di kompleks Rumah Budaya, terdapat gergaji manual yang dipergunakan oleh tukang kayu zaman dahulu. Ada juga pikulan untuk mengangkut hasil bumi. Lesung dan alu pun terpasang di bagian depan kompleks.

Kemudian di sisi taman terdapat tiruan sumur, padasan untuk menampung air wudhu. Taman tertata rapi. Dan ada bagian pendopo juga dengan beberapa set meja kursi rotan.

Jangan khawatir kalau kepingin berfoto, ada spot foto juga kok.

Kemudian pada bagian dalam Rumah Budaya banyak sekali koleksi peralatan masa lalu. Alat untuk ngangsu atau membawa air, mulai dari blek sampai alat seperti kendi yang terbuat dari gerabah. Kemudian koleksi wayang juga ada.

Sisi paling timur terdapat sepeda onthel zaman dulu serta televisi. Sedangkan pada etalase paling timur terdapat alat tukar yang dipergunakan untuk jual beli masa lalu. Kemudian untuk penerangan terdapat lampu senter. Ke arah barat pada etalase terdapat alat atau perkakas makan serta cobek.

Pada sisi selatan terdapat keren dan anglo, cerek masa lalu. Masih banyak lagi koleksi barang atau peralatan tradisional. Tempat ini sangat pas untuk mengenalkan peralatan tradisional kepada buah hati. Berikut beberapa koleksi di Rumah Budaya di sisi luar.

Penampung air (dokpri/ zahrotulmujahidah.blogspot.com)
Penampung air (dokpri/ zahrotulmujahidah.blogspot.com)
Gergaji manual (dokpri/ zahrotulmujahidah.blogspot.com)
Gergaji manual (dokpri/ zahrotulmujahidah.blogspot.com)
Koleksi di dalam Rumah Budaya
Kenampakan koleksi di sisi utara dalam Rumah Budaya Sokoliman. (dokpri/ zahrotulmujahidah.blogspot.com)
Kenampakan koleksi di sisi utara dalam Rumah Budaya Sokoliman. (dokpri/ zahrotulmujahidah.blogspot.com)
Koleksi wayang. (Dokpri)
Koleksi wayang. (Dokpri)
Koleksi alat tukar. (dokpri)
Koleksi alat tukar. (dokpri)
Koleksi keren, anglo, peralatan jaring di sisi selatan dalam Rumah Budaya Sokoliman. (Dokpri)
Koleksi keren, anglo, peralatan jaring di sisi selatan dalam Rumah Budaya Sokoliman. (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun