3. Membaca Meliarkan Imajinasi Kita ke Arah Positif dan Kreatif.
Beberapa tahun depan, persaingan antar yang kini adalah remaja akan begitu sengit. Bukan hanya antar daerah, kota atau provinsi, tapi antar negara. Isu ini sebenarnya mesti mendorong remaja untuk lebih membutuhkan pemikiran yang kreatif, agar kelak mereka tidak lagi hanya mengharapkan pemerintah atau perusahaan-perusahaan untuk membeli gelar mereka, namun dari diri mereka sendiri dapat muncul ide-ide baru yang dapat membantu diri sendiri dalam persaingan maupun orang lain. Dengan hal ini pula tentu dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi walaupun terbilang kecil. Dengan pemikiran yang posif pula, Indonesia masih bisa mempunyai harapan. Harapan agar kehidupan sosial yang lebih baik dari yang terjadi kini. Dengan pengetahuan yang cukup dan bekal positif dalam diri, remaja dapat bertumbuh menjadi generasi yang open minded, yang tidak mudah dipengaruhi atau diprovokasi.
4. Remaja, Fase terbaik Seseorang Memulai Berkarya
Mungkin ada dari pada kita yang berpikir bahwa untuk menghasilkan sebuah karya kita perlu menunggu waktu itu benar-benar tiba, yakni ketika kita lebih dewasa dari sekarang. namun, apa sebenarnya yang melatarbelakangi itu? bukankah lebih awal lebih baik? untuk berkarya sendiri remaja memerlukan banyak referensi dalam bidang apapun, baik seni, sastra atau bahkan penemuan-penemuan baru?
5. Remaja, Proses Kognitif Masih Sangat Ideal
Ketika menua, seseorang akan mengalami penurunan baik dari segi fisik maupun psikologis. Salah satunya aspek kognitif. Masa remaja merupakan masa dimana keadaan kognitif dan proses memori seseorang terbilang sangat baik, maka untuk mensyukuri dan menyeimbangkan hal tersebut, kita perlu lebih melatih kemampuan kognitif kita salah satunya dengan membaca.Â
6. Remaja "Perlu Dewasa Secepat Mungkin!"
Dewasa disini dalam arti dewasa secara berpikir dan bertingkah laku. Secara Psikologis, ketika menginjak masa remaja seseorang menemui masa stress and strom. Dimana masa tersebut seseorang akan mengalami banyak masalah yang diakibatkan oleh banyak faktor seperti hubungan dengan orang tua, pertumbuhan hormon, lingkungan yang tidak sehat dan faktor lainnya. Bukan karena para ahli telah menyematkan masa remaja sebagai masa yang bermasalah kemudian membuat kita berpersepsi bahwa wajar jika remaja bermasalah, hal tersebut bukan tentang wajar atau tidak, namun merugikan dan tidak. Tentunya merugikan, dapat kita lihat begitu banyak kasus kejahatan khususnya kejahatan seksual yang dilakukan oleh remaja. Jika gemar membaca telah dilakukan, ilmu yang didapat lebih banyak, maka perilaku-perilaku tersebut dapat kita reduksi walaupun faktor penyebab utama bukan karena kurangnya pengetahuan atau ilmu, namun karena perkembangan teknologi.Â
7. Perkembangan Teknologi Mesti Seimbang dengan Perkembangan IntelektualÂ
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa remaja pada generasi Z sedang "dicobai" oleh teknologi. Beragam teknologi mulai dari yang sederhana hingga sangat canggih sekalipun dapat remaja akses dimasa kini, hal ini tentunya mempunyai dampak positif yaitu mempermudah segala urusan kehidupan. Namun, dampak negatif dari teknologi itu sendiri adalah penyalahgunaannya. Maka untuk menghindari penyalahgunaan teknologi yang diciptakan dengan tujuan baik ini, kegiatan membaca dapat menjadi salah satu pilihannya. Â Dengan membaca meningkatkan perkembangan intelektual seseorang, sehingga ia lebih terbuka pada apa makna positif dari melek teknologi itu sendiri.Â
8. Tidak Ada Alasan Untuk Tidak Membaca!