Pemalang, 24/01/2025-Ratusan Relawan Penggiat Alam Kabupaten Pemalang Yang tergabung dalam LIMATA (Lintas Komunitas Penjaga Mata Air) berkumpul di Balai Desa Bulakan, Kecamatan Belik. Mereka secara sadar dan suka rela mengikuti kegiatan Penanaman Pohon dalam ranggka memperingati hari jadi Kabupaten Pemalang yang ke-450 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Bulakan. Kegiatan ini bertema "450 pohon untuk 450 tahun Pemalang". Â Kegiatan ini berlangsung pagi tadi pukul 08.00 WIB, dengan titik kumpul di Balai Desa Bulakan. Lokasi penanaman difokuskan diarea sumber mata air di Dusun Sawangan dan Dusun Kalikeji, Desa Bulakan.
"kegiatan ini merupakan kegiatan yang akan menjadi angenda rutin di desa Bulakan, dengan harapan bisa untuk ditiru oleh desa-desa lain, tujuannya adalah untuk merehabilitasi sumber mata air supaya debit air tetap stabil walaupun dimusim kemarau, tumbuhan yang kita tanam adalah jenis tumbuhan konservasi. tumbuhan yang ada nantinya bisa dicangkok lagi untuk penyediaan bibit lagi" kata Kepala Desa Bulakan Sigit Pujiono, S.Hut. saat membuka acara tersebut.
Adapun yang terlibat langsung dalam kegiatan penanam, Lanjut Sigit Pujiono, S.Hut., seialain dari pemerintah desa Bulakan juga dari unsur Forkopincam Belik, Limata (lintas Komunitas Penjaga Mata Air), Siswa dari MTs Miftahul Ulum Bulakan, Siswa dari SAGUM (Sekolah Alam Gunung Mendem), dan HW. SMK Muh. Belik, Serta ditambah warga sekitar.
Sebanyak 450 pohon dari jenis karet merah (Ficus elastica) dan beringin (Ficus benjamina) ditanam di wilayah tersebut. Keduanya merupakan tanaman konservasi yang memiliki kemampuan menyerap air yang tinggi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan debit air di daerah tangkapan air. Penanaman pohon ini memiliki nilai simbolis sesuai usia hari jadi  kabupaten Pemalang yaitu 450 tahun.
Menurut Eka Waluyo, Selaku motor penggerak Limata yang turut hadir, Desa Bulakan sendiri memiliki sekitar 12 sumber mata air yang menjadi tumpuan kebutuhan masyarakat setempat. "Harapannya semakin banyak mata air yang dapat terjaga di daerah tangkapan air, sehingga kita dapat memutus mata rantai kekeringan di Pemalang," ujarnya.
Limata, yang berfokus pada rehabilitasi mata air di empat kecamatan di Pemalang, yakni Belik, Watukumpul, Pulosari, dan Moga, terus mengupayakan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
"Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, khususnya hutan dan mata air. Dukungan dari pemangku kebijakan juga sangat kami harapkan, karena support system yang kuat dari pemerintah akan sangat membantu kami, para pegiat lingkungan di Pemalang," tambah Eka.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen untuk memperingati HUT Kabupaten Pemalang, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam menjaga kelestarian sumber daya alam setempat. Dengan komitmen bersama, baik dari masyarakat maupun pemerintah, Pemalang diharapkan dapat menjadi wilayah yang lebih tangguh dalam menghadapi ancaman kekeringan di masa mendatang. (Red. Wulan Ayu Budiningsih)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI