Mohon tunggu...
Jony eka samurai
Jony eka samurai Mohon Tunggu... -

menuju S.Ikom

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kasus suap Irman Gusman, Masyarakat tak Percaya Lagi dengan Lembaga Legislatif

25 September 2016   18:05 Diperbarui: 10 November 2016   22:56 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti kita ketahui, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman telah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap gula impor sebesar 100 juta yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Laode M Syarief sebagai wakil ketua KPK mengatakan Irman Gusman telah menginformasikan kepada Bulog bahwasannya untuk merekomendasikan gula impor kepada CV Semesta Berjaya di Sumatera Barat. Pengalihan Ketika Irman melaporkan kekayaanya pada 3 Desember 2014, total kekayaan Irman Gusman sebesar Rp. 31.905.399.714 atau Rp. 31,9 Miliar dan 40.995 dolar AS. Dilihat dari data tersebut, uang Rp 100 juta yang diterimanya bukanlah uang yang banyak untuk orang yang mempunyai kekayaan hingga Rp 31,9 Miliar. Tertangkapnya Irman Gusman ini membuat masyarakat kecewa dikarenakan Irman Gusman di kenal sebagai tokoh Antikorupsi ketika menghadiri Festival Antikorupsi akhir tahun lalu di Bandung. Irman mengatkan “agar koruptor harus di hukum berat”. Dari kasus ini di nilai membuat masyarakat tidak percaya lagi terhadap Lembaga Legislatif karena Irman Gusman telah melanggar kode etik dan Tata Tertib Undang-Undang Dasar terhadap kasus suap gula impor. Pihak KPK telah memiliki tiga tersangka yang terjerat dalam kasus suap Gula Impor yaitu Irman Gusman, Sutanto dan Memi. 

NAMA                                    : M. YOGI JULIAN ALHADI

NIM                                        : 07031381320058

JURUSAN                              : ILMU KOMUNIKASI

MATA KULIAH                     : PENGANTAR ILMU POLITIK

DOSEN PEMBIMBING       : NUR ASLAMIAH SUPLI, BIAM, M.SC

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun