Namun paska kemerdekaan RI di tahun 1945, pemerintah Indonesia kala itu justru mendirikan kembali badan intelijen Indonesia yang pertama. Dengan nama Badan Istimewa, lembaga ini mengambil orang-orang lulusan sekolah intelijen yang didirikan oleh Jepang itu.Â
GRU (Rusia)
Saat membicarakan badan intelijen atau mata-mata dari Rusia, hampir dipastikan pikiran orang akan terpusat pada KGB. Namun KGB adalah badan mata-mata Rusia di masa perang dunia. Boris Yeltsin membubarkan lembaga tersebut di tahun 1995. GRU yang diciptkan oleh Vladimir Lenin ini diberi tugas untuk menangani dan mengurusi semua hal yang berkaitan dengan intelijen militer. Sepak terjang mereka tidak main-main. GRU kerap mengambil bagian di berbagai kegiatan anti-nasionalis di Eropa Timur. Beberapa agen mereka juga bercerita bahwa banyak agen GRU yang menyusup ke negara-negara besar Eropa dan Amerika Serikat. Tentu saja untuk mengambil beragam informasi rahasia yang ada di negara-negara tersebut.Â
Gosip terakhir juga menyebutkan bahwa GRU sebenarnya memiliki hubungan yang erat dengan kelompok teroris Al-Qaeda. Entah isu itu benar adanya atau hanya sekadar tuduhan belaka.Â
BND (Jerman)
Dibentuk sebelum Perang Dunia Kedua pecah, lembaga ini didirikan dengan satu misi saja: memata-matai segala pergerakan Uni Soviet. Maklum, saat itu Uni Soviet adalah musuh besar bagi Jerman dan beberapa negara di dunia sekaligus. Namun semua itu berubah pasca Perang Dunia Kedua berakhir. Alhasil, lembaga ini sekarang bertindak sebagai sistem peringatan dini untuk pemerintah Jerman, atas berbagai ancaman dari luar negeri. Mereka melakukan pengawasan, penyadapan dan melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga mata-mata lainnya.
Anggaran untuk lembaga ini terhitung sangat besar. Untuk tahun ini saja, disebutkan bahwa BND punya anggaran hingga 430.000.000 Euro! BND sempat terlibat dalam beberapa hal berbahaya. Seperti skandal yang berkaitan dengan dugaan penyadapan dan pengawasan terhadap para wartawan lokal dan internasional.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H