Mohon tunggu...
Jonny Calisto
Jonny Calisto Mohon Tunggu... Programmer - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Hello World!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Pengolahan Jeruk: Solusi Kreatif KKN Untag Sby untuk Desa Pohjejer

16 Juli 2024   16:06 Diperbarui: 16 Juli 2024   16:25 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presentasi produk kepada para mitra (Dokpri)

Mojokerto, 16 Juli 2024 - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di desa Pohjejer, Mojokerto, kali ini membawa angin segar bagi perekonomian desa dengan program kerja (proker) pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini melibatkan 35 mahasiswa/i yang terbagi dalam 12 kelompok dengan program kerja yang berbeda-beda. Salah satu kelompok, yaitu Kelompok 11 yang terdiri dari Diyah Maharani dan Jonny Calisto Ramos Dacosta, di bawah bimbingan Bapak Naufal Abdillah, S.Kom., M.Kom., menjalankan program kerja inovasi pengolahan jeruk. Proker ini difokuskan pada peningkatan keterampilan dan peluang bisnis melalui inovasi produk pengolahan jeruk menjadi Candy Orange, Dodol, dan Serbuk Jeruk.

Desa Pohjejer, yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi jeruk di Kabupaten Mojokerto, memiliki potensi besar dalam pengembangan produk turunan jeruk. Melalui proker ini, para tim KKN kelompok 11 berupaya memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga desa agar dapat memanfaatkan potensi jeruk secara maksimal dan menciptakan produk bernilai tambah yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Ketua kelompok KKN, Diyah Maharani, menyampaikan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk mengajarkan teknik pengolahan jeruk yang inovatif sehingga dapat menciptakan produk yang memiliki daya saing tinggi di pasaran. "Kami melihat potensi besar dari jeruk Pohjejer yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui proker ini, kami berharap masyarakat bisa menghasilkan produk-produk baru yang dapat dijual dengan harga lebih tinggi," ujar Maharani.

Para peserta pelatihan, yang mayoritas adalah petani wanita dan ibu-ibu rumah tangga, sangat antusias mengikuti setiap sesi. Salah satu peserta, mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. "Saya sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang sudah memberikan ilmu baru. Sekarang, saya bisa membuat Candy Orange dan Dodol Jeruk sendiri. Harapannya, produk ini bisa menjadi tambahan penghasilan bagi keluarga kami," ujarnya.

Kepala Desa Pohjejer, menyambut baik program ini dan berharap kegiatan semacam ini dapat berkelanjutan. "Inisiatif dari mahasiswa KKN ini sangat positif dan bermanfaat bagi warga desa. Kami berharap kerjasama antara perguruan tinggi dan desa dapat terus berjalan, sehingga semakin banyak inovasi dan pemberdayaan yang bisa dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat".

Kegiatan KKN ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pengolahan jeruk menjadi produk yang lebih bernilai adalah langkah positif menuju pengembangan produk lokal yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dukungan lebih lanjut dalam riset dan pengembangan teknologi ini akan membantu memperluas penerapannya dan meningkatkan dampak positifnya terhadap lingkungan dan ekonomi lokal.Kesempatan untuk berinteraksi dan berbagi pengetahuan dengan petani jeruk di Desa Pohjejer memungkinkan para mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari dan memberikan pelatihan pengolahan jeruk menjadi produk bernilai tambah. Ini tidak hanya tentang bisnis, tetapi juga membangun keberlanjutan ekonomi dan sosial yang lebih baik di Desa Pohjejer.

Dengan adanya proker KKN ini, Desa Pohjejer diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan potensi lokal melalui inovasi dan pemberdayaan masyarakat. Program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan warga, tetapi juga membuka peluang bisnis yang lebih luas, sehingga dapat mendukung perekonomian desa secara berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun