Hari ini, 16 November diperingati sebagai hari toleransi (day of tolerance) sedunia. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesadaran tentang prinsip-prinsip toleransi, menghormati budaya, kepercayaan/agama, tradisi orang lain, dan agar muncul pemahaman bahaya dan risiko yang dapat ditimbulkan dari sifat intoleran.
DEFINISI DAN PENGERTIAN TOLERANSI
Menurut Wikipedia, Toleransi berarti suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar individu (perseorangan) baik itu dalam masyarakat ataupun dalam lingkup yang lain.Â
Toleransi terjadi karena adanya keinginan-keinginan untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak. Istilah toleransi mencakup banyak bidang.Â
Salah satunya adalah toleransi beragama, yang merupakan sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain, seperti:Â tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita, tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apapun, tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai agama/kepercayaan masing-masing.
TOLERAN, SIKAP MENGHARGAI SECARA PASIF
Memang masih ada definisi toleransi  yang lain, misalnya oleh Tillman, Max Issac Dimont, dan Friedrich Heiler. Tetapi secara keseluruhan definisi itu sangat identik dengan definisi dari Wikipedia.
Pengertian toleransi di atas, menurut Wikipedia, Tillman, Dimont, Heiler, mengedepankan tindakan saling menghormati, saling pengertian, dan saling menghargai. Pada pengertian ini, saya merasa ada sesuatu yang kurang, yang justru merupakan hal yang esensial, yaitu tolong-menolong. Toleransi menurut definisi di atas, lebih menekankan sikap menghargai hak orang lain, membiarkan orang lain menjalani hak-haknya, tetapi tidak terdapat suatu definisi tentang tindakan untuk menolong orang lain yang haknya terinjak. Toleransi cenderung menghargai hak orang lain secara pasif, tidak menyertakan peran serta kita untuk menolong orang lain memperoleh hak-haknya. Pada definisi toleransi seperti di atas, terkandung makna pembiaran, yang penting tidak diganggu.
Misalnya tetangga yang berbeda suku dan agama dengan saya hendak merayakan hari besar agamanya. Jika saya tidak mengganggu, membiarkan perayaan berlangsung dari awal sampai tuntas, sesuai definisi di atas, saya sudah layak disebut toleran, ya kan. Padahal saya tidak memberikan peran serta apapun untuk membantu tetangga saya itu, saya hanya membiarkan perayaan berlangsung sampai selesai, dan itulah toleransi.
TOLERANSI DI PEMAKAMAN
Seorang penyair menyebutkan toleransi yang seperti itu adalah toleransi di kuburan. Jika toleransi dipahami dengan cara seperti itu, maka wilayah yang paling toleran adalah pemakaman.