Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Semoga Cina Menjadi Negara "Super Power", Sebuah Harapan yang Aneh

28 Februari 2018   15:03 Diperbarui: 28 Februari 2018   15:07 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Entah kenapa, teman yang satu ini begitu membenci Amerika Serikat (AS). Dia menuduh AS dengan tuduhan serius, kapitalis tulen yang hendak menguasai seluruh dunia untuk kepentingannya sendiri, negeri yang selalu berada dibalik semua kerusuhan di seluruh pelosok bumi. Bahkan ketika di kampungnya timbul konflik perebutan lahan dengan salah satu perusahaan perkebunan, dia bilang itu ulah AS dengan presidennya yang gila.

Betapa jauhnya dari AS datang ke kampung mengurusi lahan kebun, yang bahkan di peta dunia kebun itu tidak bisa ditemukan. Seolah-olah kebun di kampung itu menjadi sesuatu yang sangat krusial, yang dapat menjadi penentu masa depan AS dan dunia ini. Aku membatin meski tetap diam.

Teman ini sangat bersemangat kalau ada demo anti AS, dan sangat mendukung agar China menjadi Negara super power menggusur AS, berharap agar China maju menjadi pemimpin perdagangan dunia, pemimpin politik dunia, dan penggerak ekonomi dunia. Biar AS tahu rasa, dan sadar bahwa negeri itu tidak ada apa-apanya. Uniknya, temanku ini memakai jeans sehari-hari, dan sangat gemar sepatu kets merek Nike, doyan makan di KFC dan Mc Donald.

Aku makin heran binti bingung. Temanku ini orang Indonesia asli, sangat asli sekali, tidak ada setetes saja darah lain di tubuhnya entah dari mana, dari nenek moyang dan kakek moyangnya asli Indonesia banget. Tapi kok ya dia berharap agar China menjadi Negara kuat yang mampu menggusur AS, berharap agar China yang menjadi pemimpin perdagangan global, berharap agar China mengambil alih kepemimpinan politik global dari tangan AS. Kenapa ya harapannya itu tidak ditujukan ke negeri leluhurnya, ke negeri yang membesarkannya, ke tanah yang memberinya kehidupan, ke Ibu Pertiwi Indonesia Raya? Aneh sekali, pikir saya, tetapi saya masih diam tak berkomentar.

Lihat Timur Tengah itu kawan, itu semua ulah AS. Afrika menjadi miskin, itu ulah AS, segala konflik dan semua kudeta itu ulah AS, temanku ini nyerocos lagi.

Aku pun mulai bicara. Memang hebat AS itu ya, bayangkan ratusan juta orang Timur Tengah bisa dibikin tak berdaya, ratusan juta orang Afrika bisa ditipu, bahkan enam miliar penduduk bumi bisa dikadali. Tanpa sadar, kau kawan sedang menyiarkan betapa hebatnya negeri Trumph itu, dan betapa dungunya semua selain AS.

Hei kawan, tidak ada hak kita untuk mengatur apa yang akan dilakukan Negara lain. Tetapi kita punya hak, dan mestinya punya kemampuan sendiri, mengatur diri sendiri dan untuk tidak diatur-atur oleh siapapun di luar sana. Menyalahkan Negara lain untuk semua derita nestapa yang menimpa kita, itu kebodohan, kedunguan yang tidak akan membawa kita menuju kemajuan.

Ya, tapi andai AS tidak usil dan campur tangan, masalah atau konflik pasti mudah diselesaikan. Ujar teman ini sengit. Maka doaku adalah semoga mereka cepat runtuh, biar sifat angkuhnya hilang lenyap, tau rasa dia.

Kalau mereka runtuh lalu kita akan berjaya? Saya tanya begitu, temanku bingung. Yeah, kalau bukan kita, semoga secepatnya China menggusur AS, katanya lagi. Lalu, kita bagaimana?, saya tanya lagi. Apakah kejayaan kita diraih kalau ada yang runtuh?, itu sangat jahat sekali.

Hei kawan, apa maksud dari harapanmu agar China yang memimpin perdagangan global?. Apakah maksudmu agar China yang memproduksi semua dan segala yang dibutuhkan dunia ini, dan lalu China mengekspor semua dan segalanya ke seluruh pelosok dunia ini?, lalu kita duduk manis menjadi konsumen segalanya, duduk manis menuntut subsidi pemerintah agar bisa membeli produk dari China itu?, menekan pemerintah agar mengalokasikan uang untuk Bantuan Tunai Langsung agar rakyat punya uang membeli dan memborong apa yang dibuat di China itu? Begitukah yang kau maksudkan?

Hei hei hei, kau ngelantur, kata temanku ini. Aku tidak bilang begitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun