Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Kepada Kaum Flat Earth

26 Oktober 2016   15:53 Diperbarui: 26 Oktober 2016   16:15 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kepada kaum penikmat Flat Earth, tolong baca tulisan ini dengan jernih, tanpa prasangka, tidak menuduh, terutama tanpa tuduhan konspirasi.

‘1. Sejarah Geosentrisme.

Hampir semua astronom Yunani pada abad ke-3 SM berpendapat bahwa bumi berbentuk bola dan menjadi pusat seluruh alam semesta. Jika mengacu ke pengalaman sehari-hari, kita tentu sepakat dengan mereka. Bahkan ilmu pelayaran (navigasi) hingga kini masih memakai cara berpikir seperti itu.

Dalam model ini, Bumi adalah bola yang terletak di pusat alam semesta yang bulat. Antara permukaan Bumi dan batas luar alam-semesta terdapat sejumlah bola lagi. masing-masing bola itu memiliki planet kecuali bola paling luar, yang membawa semua bintang. Planet melekat pada kulit bola, satu planet satu bola, semua bola berpusat di bumi. Sistem ini dinamakan homosentris. Gerak planet tergantung pada gerak bola yang membawa planet, gerak putaran harian planet disebut “diurnal”. Matahari mengikuti putaran diurnal dengan periode tepat satu tahun.

Inilah konsep awal geosentrisme yang diungkapkan pertama kali oleh Eudoksus, yang kemudian dilengkapi oleh Ptolemeus. Ptolemeus melengkapinya dengan menambahkan sejumlah episiklus minor serta beberapa jenis putaran lain. Penambahan episiklus minor dibutuhkan untuk menjelaskan gerak tidak seragam dari planet-planet, misalnya gerak retrogesi planet Mars

‘2. Bumi di Kitab Suci

Pemikiran tentang geosentrisme itu sudah ada jauh sebelum kitab suci agama samawi diterbitkan, maka tidaklah mengherankan jika kitab suci samawi lebih condong ke paham geosentrisme.

Ahli Falak Islam pada abad ke-9 menambahkan satu bola lain di luar bintang, bola ke-9 yang dinamakan Primum Mobile atau penggerak utama. Bola paling luar ini merupakan tangan Allah yang menggerakkan segalanya. Di luar bola Primum Mobile tidak ada benda angkasa. Di situlah Allah berada.

Pada semua kitab suci, Bumi selalu menjadi tempat yang istimewa atau diistimewakan. Bumi selalu menjadi pusat perhatian Sang Pencipta, pusat limpahan kasihNya dan bahkan murkaNya, juga sebagai pusat sumber kemuliaanNya. Bumi seperti menjadi sebuah panggung istimewa, semua selain Bumi sepertinya diciptakan sekedar sebagai latar belakang, sekedar mempercantik tata dekorasi panggung, atau sekedar pelengkap kebahagiaan untuk Bumi. Mengacu ke kitab suci, Allah menjadikan Bumi menjadi pusat perhatianNya.

Jadi sangat wajar jika banyak kaum beragama lebih menyukai dan lebih memilih untuk mempercayai konsep geosentris. Jika isi kitab suci dipahami secara harfiah, memang harus begitulah adanya. Yang tidak wajar itu adalah sikap yang serta merta mempersalahkan segala sesuatu yang berbeda dengan apa yang diyakini, terutama tuduhan konspirasi.

Tetapi sains modern mengatakan hal yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun