Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Setuju Pilkada oleh DPRD, Jika...

18 September 2014   22:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:18 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya setuju pilkada oleh DPRD, bahkan presiden dipilih oleh DPR. Pilkada langsung oleh rakyat dan pilpres itu menguras biaya Negara. Tetapi syaratnya adalah begini :

Parpol diketuai oleh orang yang cerdas, bersih tanpa nafsu berkuasa, jujur, berkomitmen pada rakyat, memiliki kepedulian kepada nasib rakyat dan Negara, berkehendak kuat memajukan Negara, rela berkorban demi rakyat, sedikitpun tidak memiliki tendensi untuk mengutamakan kelompok dan atau keluarga (atau bahkan kepentingan keluarga dan kroni tidak terbersit seupil sajapun), tidak ada sifat memfitnah secuilpun.

Dengan begitu ketum parpol pasti memilih caleg tanpa uang mahar sebagai ongkos sewa perahu, tetapi murni berdasarkan sifat dan kepribadian. Caleg yang akan benar-benar dapat sebagai wakil rakyat, yang mengutamakan kepentingan rakyat, yang mendengar suara rakyat, yang memperjuangkan kepentingan rakyat.

Maka saat pileg, rakyat dapat memilih salah satu calon yang menurut mereka sesuai. Dan lagi pula caleg yang seperti itu tidak akan menyogok rakyat dengan uang atau sembako. Dan rakyat juga pasti tidak mau disogok, sebab yang lebih penting adalah terpilihnya caleg yang benar-benar akan memperjuangkan kepentingan mereka. Tidak ada lagi kampanya saling memfitnah, tidak ada lagi kampanye yang memancing kerusuhan membelah rakyat.

Jadi pileg akan berlangsung jujur, aman dan nyaman, politik uang hilang dengan sendirinya. Hasil pileg adalah terbentuknya lembaga DPR yang seratus persen wakil rakyat, yang seratus persen membawa aspirasi rakyat, yang seratus persen memperjuangkan kepentingan rakyat. Topik pembahasan DPR yang seperti itu selalu tentang rakyat, tentang rakyat, dan tentang rakyat, bahkan di dalam ruang sidang yang tertutup sekalipun. Studi banding ke luar negeri, gedung yang dilengkapi SPA dan fitness, menonton video porno sambil sidang paripurna, membancak proyek, semua itu otomatis hilang menjadi barang haram.

Jadi pantaslah kalau mereka kita percayakan untuk memilih presiden, gubernur, bupati, walikota, bahkan kalau perlu kepala desa sekalian. Wong mereka terdiri dari orang-orang yang kita percayai, yang pasti memperjuangkan kita rakyat. Mengapa tidak?.

Tetapi kita tidak mempunyai semua yang seperti itu. Bahkan kita adalah satu-satunya Negara di jagad raya ini, dimana wakil rakyat lebih sering bertentangan dengan rakyat.

Jadi, pilkada sebaiknya harus tetap langsung dipilih rakyat … titik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun