Umunnya setiap pembalap yang tampil di F1 tidak hanya berbekal talenta semata tetapi juga dukungan sponsor baik dari pihak pemerintah maupun swasta. Bahkan pembalap sekelas Mark Webber, Niki Lauda, Fernando Alonso, Juan Manuel Fangio, dan Michael Schumacher. Dan yang paling santer sekarang Pastor Maldonado yang kehilangan kursinya di F1 musim ini karena mundurnya sponsornya dari negara asalnya Venezuela akibat menurunnya harga minyak dunia.
Selain pertamina setia mendukung Rio, kemanakah Garuda Indonesia, Telkomsel dll yang dulu pernah mendukung Rio?? Pemerintah lewat BUMN diharapkan ikut mendorong agar bisa mensupport Rio sekaligus mempromosikan produk/perusahaan Indonesia didunia Internasional.
Rugikah Indonesia apabila Rio gagal membalap di F1??
“Sangat rugi dan memalukan!!”. Kenapa??
Karena ini merupakan kesempatan yang pertama kalinya bagi pembalap Indonesia untuk tampil di Formula 1. Sungguh memalukan apabila Pemerintah Indonesia tidak mampu untuk mendukung Rio tampil di Formula 1. Yang pertama, karena ini secara tidak langsung juga akan membunuh semangat para Yunior-yunior Rio yang tengah berjuang dari level Karting sampai GP2 yang akan nyaris mustahil untuk bisa tampil di F1. Karena setiap pembalap pasti bercita-cita untuk bisa tampil di F1. Yang kedua, belum tentu dimasa depan Indonesia bisa diwakili oleh pembalap yang menpunyai talenta seperti Rio disaat ini. Yang pasti Rio gagal bukan karena tidak didukung oleh Pemerintah, tetapi dihambat oleh birokrasi-birokrasi yang dibuat oleh petinggi-petinggi ini.
Rugikah bagi Rio gagal balap di F1??
Rugi, Rio telah menghabiskan banyak waktu untuk berlatih dan membalap dimasa waktu yang sangat muda. Tentunya keluarga Rio baik Ibu nya (Pennywati) dan Bapaknya yang selama ini mendampinginya agar bisa meraih cita-citanya tampil di F1 pupus. Untuk bisa menjadi Rio seperti sekarang tidak mudah, perlu banyak pengorbanan dari waktu dan tenaga termasuk juga materi yang tidak sedikit karena Rio sudah memulai balap dari usia yang sangat muda dan berjenjang dari Karting-Formula Asia-GP3-GP2. Apabila gagal tampil di F1, saya rasa Rio akan berhenti balap dan masuk ke usaha keluarganya. Toh tak ada gunanya lagi balap-balapan, sebaik apapun juga tidak akan didukung ke F1.
Banyak orang yang berseloroh “ Rio seandainya warga Singapore/Malaysia mungkin sudah didukung habis-habisan.” Itu benar sekali, kenapa?? Rio menuntaskan pendidikan sekolahnya di Singapore. Pemerintah Singapore adalah yang paling aktif mendukung warga negaranya didunia Internasional apalagi di Formula 1 yang sangat mereka banggakan sampai mengelar balap di jalan raya. Bukan hanya warga negara mereka saja yang didukung tetapi yang bukan juga mereka dukung tetapi terlebih dahulu menjadi warga negara mereka (Kasus Taufik Hidayat yang hampir pindah kewarganegaraan menjadi Singapore)
Apakah ini balasan yang diterima oleh orang yang bersusah payah mengharumkan nama Indonesia diluar negeri?? Apakah perjuangan Rio sampai disini saja??
Beberapa kejadian menarik yang Rio alami ketika membalap diluar negeri:
- - Panitia lomba pernah membalikan bendera Polandia (Putih Merah) menjadi Merah Putih dan mendownload lagu Indonesia dari Youtube ketika Rio berhasil juara Race GP3 seri kedua di Turki tahun 2010.