Mohon tunggu...
Jonnevan Chandra
Jonnevan Chandra Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar di Kolese Kanisius

Senang menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi AI dalam Mengatasi Polusi Udara di Perkotaan

17 November 2024   23:00 Diperbarui: 17 November 2024   23:19 1615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Polusi udara telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi kota-kota besar di seluruh dunia, termasuk Jakarta. Tingginya konsentrasi partikel PM2.5, gas beracun seperti nitrogen dioksida (NO), dan karbon monoksida (CO) dapat membahayakan kesehatan manusia. Namun, kemajuan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), membuka peluang baru untuk memahami, memantau, dan mengurangi dampak polusi udara.

Bagaimana cara AI membantu mengatasi polusi udara?

  • Pemantauan Real-Time dengan Sensor Pintar
    AI memungkinkan integrasi data dari sensor udara yang tersebar di seluruh kota. Data ini diolah secara real-time untuk memberikan informasi akurat tentang tingkat polusi udara di lokasi tertentu. Hal ini membantu pemerintah dan masyarakat memahami wilayah mana yang paling terdampak sehingga langkah mitigasi dapat difokuskan.

  • Prediksi Polusi Udara
    Dengan algoritma pembelajaran mesin, AI dapat menganalisis pola polusi udara berdasarkan data historis dan tren cuaca. Prediksi ini memungkinkan pihak berwenang mengambil tindakan pencegahan, seperti pembatasan kendaraan bermotor pada waktu tertentu atau menggalakkan transportasi publik.

  • Optimasi Transportasi
    Polusi udara sebagian besar berasal dari kendaraan bermotor. AI dapat digunakan untuk mengoptimalkan sistem lalu lintas, mengurangi kemacetan, dan mempromosikan rute perjalanan yang lebih efisien. Contohnya adalah implementasi lampu lalu lintas pintar yang mengatur waktu sinyal berdasarkan volume kendaraan.

  • Inovasi Teknologi Pembersih Udara
    AI juga digunakan dalam pengembangan perangkat pembersih udara. Teknologi ini mampu mendeteksi jenis polutan tertentu dan menyesuaikan metode filtrasi yang paling efektif. Salah satu contoh adalah sistem berbasis AI yang memanfaatkan elektrostatis atau teknologi ionisasi untuk menangkap partikel PM2.5.

  • Edukasi dan Kesadaran Publik
    Platform berbasis AI dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas udara. Aplikasi ini memberikan tips sehari-hari, seperti waktu terbaik untuk berolahraga di luar ruangan atau cara mengurangi kontribusi individu terhadap polusi.

Implementasi AI dalam menangani polusi udara adalah langkah konkret menuju kota yang lebih hijau dan berkelanjutan. Namun, teknologi ini harus didukung oleh komitmen semua pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat. Dengan kolaborasi yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun