Mohon tunggu...
Jonnevan Chandra
Jonnevan Chandra Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar di Kolese Kanisius

Senang menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kolese Kanisius: Mendidik melalui Pengalaman

16 September 2024   13:16 Diperbarui: 17 September 2024   16:16 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kolese Kanisius adalah sebuah sekolah Jesuit yang didirikan pada tahun 1927 dan terletak di Menteng. Sekolah ini menjadi salah satu sekolah pilihan popular untuk melanjutkan pendidikan, baik di jenjang SMP, ataupun SMA. Sekolah ini sangat terkenal dengan keunikannya karena menjadi salah satu sekolah di Jakarta yang muridnya laki-laki semua, serta memiliki larangan yang ketat dalam hal menyontek. Selain karena itu, Kolese Kanisius juga dikenal sebagai sekolah berprestasi, baik dalam jenjang akademik, maupun non-akademik.

Kanisius adalah salah satu sekolah paling berprestasi secara akademik di Jakarta. Ini didukung dengan banyak artikel-artikel di internet seperti IDNTIMES yang menyatakan Kanisius sebagai sekolah terbaik di Jakarta Pusat, Puspresnas yang menyatakan Kolese Kanisius raih peringkat #1 dalam nilai capaian prestasi sekolah tingkat nasional, serta Kanisius yang berhasil menyampai top 15 nasional sebagai sekolah yang memiliki prestasi OSN terbanyak di tahun 2024. 

Selain itu, Kanisius juga memiliki berbagai prestasi non-akademik seperti Champion North Jakarta DBL 2019, dan runner up North Jakarta DBL 2022 dan 2023. Namun, pertanyaannya disini. Apakah Kanisius berpengaruh pada perkembangan karakter seseorang sehingga jadi sekolah berprestasi, atau karena Kanisius memiliki banyak murid sehingga juga meningkatkan jumlah prestasi yang ada di Kanisius?

Pertama-tama, mari kita lihat terlebih dahulu 'pelatihan mental' yang telah disediakan Kanisius untuk melatih Kanisian. Pada saat awal masuk SMP, kita dikenalkan dengan "Ignatian Brotherhood", kegiatan 3 hari 2 malam. Kegiatan ini dirancang untuk mempersiapkan siswa SMP baru menjalankan dinamikanya di Kanisius. Dalam kegiatan ini, kita akan melakukan berbagai rintangan dan tantangan yang mewajibkan kita untuk selalu semangat, serta disiplin. 

Selain SMP, di SMA juga ada kegiatan "Ignatian Leadership Training" dimana Kanisian dihadapkan dengan tantangan fisik yang sangat berat, sehingga Kanisian harus memiliki mental kuat untuk tidak menyerah. Ada pula kegiatan ALT yang saya ikuti, dimana kita dididik untuk belajar bagaimana cara bekerja sama, cara menjadi pemimpin yang baik, dan belajar banyak hal. Kegiatan seperti ini sangat mendidik mental kita, karena setiap kali melewati rintangan, mentalitas "saya sudah pernah melewati hal yang lebih susah" akan melintas di pikiran, sehingga membuat kita tidak ingin menyerah.

 Selain dari itu, acara seperti ini memaksa kita untuk mencoba hal baru. Dengan melakukan ini, terbentuklah mentalitas untuk berani mencoba hal yang baru. Mentalitas inilah yang dicari oleh orang-orang, karena keberanian untuk mencoba hal baru membuat kita terbuka dengan banyak hal di dunia luar sana.

Selain dari itu, Kolese Kanisius dikenal dengan kurikulumnya yang menuntut, di mana tugas dan ulangan seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi siswa. Setiap minggu dipenuhi dengan pekerjaan rumah yang kompleks dan ulangan yang dirancang untuk menguji pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan. 

Proses belajar di sini mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mengelola waktu dengan baik. Tantangan ini sering kali menguji ketahanan mental karena tuntutan akademiknya tinggi, namun pada saat yang sama, membentuk karakter siswa untuk lebih siap menghadapi tekanan di masa depan.

Kolese Kanisius menjunjung tinggi nilai integritas dalam setiap aspek akademis. Para siswa diajarkan untuk tidak hanya menghindari menyontek, tetapi juga untuk memahami pentingnya kejujuran dalam belajar dan berprestasi. Sistem yang ketat dan diawasi memastikan bahwa setiap hasil yang dicapai adalah murni usaha siswa sendiri. Selain itu, disiplin dalam hal waktu menjadi prinsip yang ditegakkan dengan serius. 

Kita diharapkan selalu datang tepat waktu, baik untuk pelajaran maupun kegiatan lainnya, karena ketepatan waktu dianggap sebagai salah satu cerminan tanggung jawab dan profesionalisme. Ini pun menjadi tantangan karena seringkali, kita tergoda untuk membuat tindakan tidak jujur, atau terkadang, sering pula kita tergoda untuk terlambat karena berbagai kegiatan. Namun, didikan Kanisius ini mendirikan mental kita untuk tetap teguh pada prinsip yang benar.

Secara keseluruhan, pengalaman belajar di Kolese Kanisius tidak hanya membentuk siswa menjadi berprestasi, tetapi juga menempa karakter yang kuat melalui berbagai tantangan akademis dan non-akademis. Dengan nilai-nilai integritas, disiplin, dan keberanian untuk terus mencoba hal-hal baru, para siswa tidak hanya dibekali dengan pengetahuan, tetapi juga dengan mentalitas yang siap menghadapi dunia di luar sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun