File = Bilah
Pengguna komputer tentu tidak asing dengan kata file (baca fail). Seperti kata lain yang muncul dalam teknologi informasi, kita menerima saja kata itu bulat-bulat. Ada usaha untuk mencari padanan kata yang berasal dari dunia teknologi informasi yang tepat, tapi tak terlihat usaha keras ke arah itu.
Bahkan, kita sudah ikhlas menerima kata email, internet, network, copy, paste, upload, download, loading, restart, dan konco-konconya, kendati semua kata tadi ada padanannya dalam bahasa Indonesia: unggah (up load), unduh (download), jaringan (network), salin (copy), tempel (paste), dan lainnya.
Sehari-hari, para pengguna komputer lebih nyaman menggunakan kata aslinya dibandingkan dengan kata padanannya dalam bahasa Indonesia. Kata aslinya lebih mudah dimengerti oleh sebagian orang. Tapi, dalam makalah resmi, atau pada pertemuan resmi, kata padanan dalam bahasa Indonesia dari dunia teknologi informasi itu sering digunakan. Ini sesuai dengan semangat berbahasa: selalu mencari kata lokal untuk menggantikan kata dari bahasa asing.
Tapi, kita tidak pernah mengganti kata file dengan padanananya. Kita selalu menyebut file.
Apa sih padanan kata yang tepat untuk file? Pertanyaan selanjutnya, mengapa kata file sebaiknya dicari padanannya yang tepat?
Kita jawab dulu pertanyaan terakhir: mengapa kata file perlu kita cari padanan katanya dalam bahasa Indonesia?
Jawaban sederhana adalah aar sesuai dengan anjuran berbahasa Indonesia: kita usahakan mencarikan kata lokal untuk menggantikan kata dari bahasa asing.
Alasan lain adalah: file itu diucapkan fail.Selama ini tidak ada kata dalam bahasa Indonesia yang mengandung gabungan huruf a+i berada di tengah kata, yang tergabung dalam satu sukukata. Kata file itu kita bunyaikan sebagai fail? Ada huruf a+i di dalam kata itu. Jadi, lidah kita tidak biasa mengucapkan ai yang berada di tengah kata sebagai satu sukukata.
Unsur a+i dalam kata dalam bahasa Indonesia biasanya terletak di bagian akhir sebuah kata. Ini contohnya: kutai, petai, rantai, santai, ramai, dawai, wahai, hai, gulai, lunglai, rinai, sanjai, mulai, aduhai, gemulai, urai, melawai,
Sebenarnya, sih, halal saja unsur suku kata a+i berada di tengah kata. Lidah orang Indonesia juga bisa dilatih untuk mengucapkan kata yang mengandung a+i di tengahnya. Dan, tak ada kesulitan sama sekali untuk melafalkannya. Apalagi kita juga terbiasa mengucapkan kata Malaysia, yang mengandung bunyi “ai” di tengahnya. Atau kata Mandailing, dan hailai.
Apalagi dalam bahasa Indonesia ada kata kain, main, lain, dan kata lain yang serupa. Gabungan huruf a dan i di kelompok kata ini tidak berada dalam satu sukukata. Huruf a berada di sukukata pertama, dan huruf i di sukukata berkutnya. Cermati penulisannya: Ka-in, ma-in, la-in,
Penulisan dalam suku kata berbeda sama sekali dengan ku-tai, pe-tai, ran-tai, san-tai, ra-mai, da-wai, wa-hai, hai, gulai, lung-lai, ri-nai, san-jai, mu-lai, a-du-hai, ge-mu-lai, u-rai, me-la-wai.
Singkat kata, kita orang Indonesia tidak biasa mengucapkan gabungan a+i (ai) di tengah kata sebagai bagian dari satu sukukata, seperti nama anak saya “Nai-sha Ha-rai-ni”.
Lalu apa padanan kata yang tepat untuk kata file?
Kita sudah pernah mendengar kata berkas digunakan sebagai padanan kata file. Tapi kata ini tidak diterima dengan bulat oleh pengguna bahasa Indonesia, termasuk media, seperti kata unggah (up load) dan unduh (down load)
Tapi,kata berkas kurang diterima karena kata berkas sering digunakan untuk hal lain. Misalnya, polisi menggunakan kata turunannya memberkas untuk mengatakan mereka membuat dokumen dari sebuah kasus. Atau, berkas-nya telah P21. Artinya, dokumen sebuah perkara telah lengkap, dan bisa digunaan oleh jaksa untuk membuat berkas tuntutan hukum.
Jadi, ada dua arti berkas. Kedua arti itu masih hidup dan digunakan dalam masyarakat secara semarak. Jadi, kalau kata berkas kita gunakan untuk pengganti kata file komputer, tentu saja ada penolakan karena kata itu menjadi tidak khas dan tidak istimewa.
Saya mencoba menawarkan terjemahan baru untuk file, yaitu bilah. Kata ini sudah jarang terdengar diucapkan oleh penutur bahasa Indonesia. Bila tidak cepat-cepat digunakan, kata bilah mati. Daripada bilah mati, lebih baik kita kutip untuk menggantikan kata file.
Pertanyaannya apakah cocok bilah dipakai untuk menyebut file?
Kamus besar Bahasa Indonesia menjelaskan kata bilah seperti di bawah ini:
- Belahan bambu (kayu dan sebagainya) yang tipis dan panjang. Misalnya pagar dari bilah buluh;
- Sesuatu yagn menyerupai bilah (terutama pisau, pedang, dan sebagainya). Contoh: didapatnya bilah keris tua di dalam gua itu;
- kata penggolong bagi sesuatu yang tipis dan panjang: dua bilah pedang; dua bilah papan
Bisa disimpulkan, sejatinya bilah itu adalah unit kecil (lembaran) dari sesuatu yang (tadinya) besar (bambu utuh). Jadi, bilah itu adalah sesuatu yang dibentuk dari bahan asalnya (bambu atau batang pohon). Setelah diracik, diolah, dan dibentuk; bambu atau batang pohon itu menjadi bilah.
Setelah dibentuk, ukuran dan bentuknya pun berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Ada yang panjang sekali, dan agak tebal. Ada yang pendek dan tipis. Atau sebaliknya. Ada yang pendek tapi tebal. Atau panjang tapi tipis.
Kalau kita cermati, sesungguhnya file dalam komputer terbentuk seperti bilah tadi. Kita membuat file komputer dari sesuatu yang belum ada menggunakan aplikasi yang disediakan komputer. Aplikasi itu untuk meracik, mengolah, dan membentuk file sesuai dengan kebutuhan. File itu ada dalam bentuk teks, gambar, dan lainnya. Ukurannya sesuai dengan kebutuhan. Bisa dibikin besar atau kecil (dalam satuan bytes, kilobytes, megabytes, atau gigabytes).
Kalau kita cermati, file yang sudah terbentuk di dalam komputer memang terlihat seperti susunan bilah. Banyak macamnya, dan ukurannya. Tersusun rapi di dalam keranjangnya (folder).
Kalau sudah terbiasa menggunakan kata bilah untuk menggantikan kata file, kita akan terbiasa mengucapkan
- berapa besar bilah dalam folder itu
- bilah gambarnya hilang atau terhapus
- meng-copy bilah, paste bilah
- ini bilah pekerjaan saya. Namanya perkejaan.txt.
Apakah kata bilah bisa diterima oleh pengguna bahasa sebagai pengganti kata file?
Saya hanya mencoba menawarkannya. Akhirnya pengguna bahasa yang menentukan, termasuk media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H