Mohon tunggu...
Jon Kadis
Jon Kadis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hobby baca, tulis opini hukum dan politik, sosial budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita Berkostum Caci, Strong, Why Not?

23 Mei 2022   22:32 Diperbarui: 23 Mei 2022   23:00 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putri NTT dalam ajang Miss Indonesia 2022 di Jakarta (copas)

Caci adalah tarian khas pria di Manggarai, Propinsi NTT. Itu menunjukkan ketangkasan dan keperkasaan serta kehebatannya. Dalam masyarakat adat budaya Manggarai, kaum wanita tak pernah memainkan tarian itu apalagi menjadi lawan adu kekuatan pria. Pada saat Caci itu digelar di halaman kampung, bagian kaum wanitanya adalah menabuh gong dan gendang dalam irama dinamis. 

Tapi pada zaman now, kostum caci itu dimodifikasi menjadi mode pakaian seni wanita pada fashion show atau panggung model. Wanita berkostum seni caci pria, strong, why not? Ini pertama kalinya kostum kreasi baru caci itu dipakai oleh kontestan putri ajang Miss Indonesia 2022 di Jakarta.

Caci rakyat zaman old itu karya baku. Gaya tarian dan pakaiannya tidak pernah berubah. Tapi deiring perubahan pada era modern, pakaian caci divariasi sebagai karya kreatif. Maka kaum wanitapun bisa memakainya. Tampak seksi, cekatan dan tangkas. Karya seni kreatif.

Itu tak ada bedanya dengan kreasi baru pada ekonomi kreatif. Pada umumnya orang berekonomi itu dengan cara klasik, seperti jual beli barang, bercocok tanam, nelayan, itu semua untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Tapi pada zaman now? Ternyata ada kontent kreatif, seni kreatif, dagang kreatif, fashion kreatif, dan seterusnya.

Seni rakyat itu milik kommunal masyarakat (belongs to people), tanpa hak cipta. Bagian dari adat budaya. Bukan hak cipta perseorangan atau badan hukum tertentu.

Seni Caci diberi  variasi sehingga tampil karya seni baru, kreatif. Tidak saja pakaiannya, tapi juga cara bawakan tari. Creator seni memiliki kebebasan untuk memberi hal baru terhadap seni yang sudah ada. Kreatif. Di sisi itu orang beri apresiasi ! Insan senasional bahkan sejagat kagum sebagai sesuatu yang amazing.

Sebagian orang Manggarai protes. Alasannya, bahwa pakaian tarian budaya itu bukan untuk kaum wanita.  Wajar saja protesnya, karena dilihat menurut cara konservatif.

Karya baru tak selalu diterima di kampung sendiri, sama seperti "Yesus tidak diterima di kampungnya sendiri, Nazareth".

Koq wanita pakai kostum caci versi kreasi baru? Ini karya seni kreatif. Apakah caci itu tarian yang menunjukkan kejantanan kaum pria Manggarai? Caci adalah sebuah expresi ketangguhan pria Manggarai. Jika begitu, maka mungkin kini saatnya kaum pria Manggarai introspeksi diri, bahwa apakah selama ini pria Manggarai ego dan statis dalam "bermain adu kekuatan" sehingga kaum wanitanya tidak sempat menunjukkan keperkasaan? Wanita jadi nomor dua. Seolah dia tercipta untuk keegoan pria tanpa ia menikmati kebersamaan dalam porsi seimbang. 

Karya seni kreatif "wanita berkostum caci" ini kiranya mengingatkan kaum pria Manggarai bahwa kaum wanitanya can be strong, can do that, even more than that !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun