Mohon tunggu...
Jon Kadis
Jon Kadis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hobby baca, tulis opini hukum dan politik, sosial budaya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kebijakan ke Energy Geothermal, Pedang Menuju Perubahan

7 Februari 2022   11:50 Diperbarui: 7 Februari 2022   14:59 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk ukuran dunia, Indonesia memiliki porsi 40% dari total yang ada. Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk mengolahnya. Pedang kebijakan ! Dari sejarah yang belum lama tercatat atas exploitasi sumber energy geothermal itu, ia ramah lingkungan. Biaya explorasinya amat tinggi. Yah, ada juga ekses negatif. Jika berdasarkan riset ilmiah bahwa di satu lokasi grothermal itu lebih dominan dampak buruk daripada positifnya, maka Pemerintah menolaknya. Sebalik jika hal posisif lebih dominan, maka diterima. Rakyat perlu membantu dalam hal ini jika hal positif itu lebih besar daripada negatif. Aksi penolakan dengan alasan "pokoknya-pokoknya" tanpa alasan ilmiah, padahal ada investor yang bersedia untuk itu, saya pikir kita sepakat bahwa hal demikian adalah tindakan anti perubahan yang lebih baik yang sudah lama didambakan.

"Untuk para pendemo tolak plt grothermal yang sudah diputuskan Pemimpin kita dalam kebijakannya itu : Jangan keburu mencetak kisah sejarah baru hari ini sebelum benar-benar belajar sejarah masa lalu dari para pendahulu serta memahami ilmunya. Mengabaikan hal itu maka sejarah baru yang anda catat adalah sampah belaka".

* seruput KOPI PERUBAHAN sambil membaca ilmu pengetahuan PLT Geothermal di Labuan Bajo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun